Jakarta, Detik35.Com
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengatakan pendamping desa sudah memiliki citra atau branding yang baik. Citra pendamping desa harus diperkuat dengan kian mendekatkan diri dengan warga desa di wilayah tugas masing-masing. Hal itu disampaikan Gus Halim saat menghadiri Traing of Trainers P3PD Region I dan II di Jakarta, pada Rabu (9/8/2023).
“Pendamping telah miliki branding, termasuk ketika dikritik dan dipermasalahkan kemudian diklarifikasi. Ini termasuk membangun branding, maka saya tidak pernah emosi,” katanya.
Gus Halim menuturkan, sejumlah strategi dilakukan oleh Kemendes PDTT untuk meningkatkan branding pendamping desa. Di antaranya dengan mengadakan Hari Bakti Pendamping Desa yang diperingati setiap tanggal 7 Oktober.
“Pendamping desa juga telah membuat baju seragam sendiri yang sangat kreatif, sehingga kian menguatkan citra diri mereka,” katanya.
Gus Halim mengatakan branding baik yang telah melekat pada pendamping desa akan memudahkan membangun kenangan atau memori masyarakat desa. Citra diri ini perlu diperkuat dengan terus meningkatkan manfaat pendamping desa termasuk mengawal dana desa.
“Untuk mengokohkan eksistensi pendamping desa, maka Dana Desa harus dirasakan kehadirannya oleh seluruh warga desa,” katanya.
Hal yang dilakukan adalah kunjungan dari rumah ke rumah dengan membawa informasi singkat mengenai Dana Desa dan keterlibatan warga termasuk posisi APBDes dalam tahun berjalan.
“Targetnya membangun pemahaman yang sama terkait Dana Desa dan peran masyarakat terhadap pembangunan desa,” kata mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.
Dua hal yang ingin diraih yakni masyarakat desa paham dan mengerti mengenai Dana Desa. Sehingga masyarakat terlibat dalam proses pembangunan desa.
Selanjutnya, masyarakat turut terlibat dalam merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pemanfaatan Dana Desa.
“Jika surveinya bagus maka ini akan diglorifikasi dalam salah satu laporan kepada Presiden,” tandasnya.
Target yang ingin dicapai adalah semua survei mengenai Dana Desa dan terwujudnya RPJMN serta visi misi Presiden terlaksana karena adanya pendamping desa.
“Ini menjadi bukti tenaga pendamping sangat dibutuhkan untuk kepentingan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa,” tegasnya.
Gus Halim hadir dalam pelatihan di dampingi Kepala BPSDM Luthfiyah Nurlaela, Kepala BPI Ivanovich Agusta, Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat Yusra, Koornas P3PD, Korprov TPP dan Peserta ToT P3PD. (Red)