Padang Pariaman,Detik35.Com Podcast PADANG PARIAMAN BICARA menghadirkan dua narasumber dari partai yang sama, beda pencalegan. Syauqi, caleg DPRD Provinsi Sumatera Barat dari NasDem di Dapil II, Padang Pariaman dan Kota Pariaman dan Ketua DPD NasDem Padang Pariaman Mothia Aziz Datuak Nan Basa.minggu,20/8/2023
Podcast Padang Pariaman Bicara diadakan PT MCS di Pauh Kambar, Kecamatan Nan Sabaris.Sama dengan narasumber sebelumnya, podcast perdana, Selasa lalu juga menghadirkan dua tokoh dari partai yang sama beda pencalonan. Yakni Ketua DPC Gerindra Padang Pariaman Happy Neldy dan Caleg DPRD Sumbar AKBP Maymuspi.
Tim podcast sengaja membuat program ini, ingin melihat Padang Pariaman secara utuh, dari banyak sisi dan aspek.Ya, di dalamnya ada apresiasi mungkin, kritikan dan solusi yang pada akhirnya untuk perbaikan daerah ini dari berbagai tokoh masyarakat, dan tokoh politik daerah yang memandangnya, sehingga mereka menjatuhkan pilihan untuk mencaleg dari partai terkait.
Syauqi, dinilai caleg Sumbar yang cukup fenomenal di tengah masyarakat. Baru di belantara politik daerah, tapi gerakan dan programnya menembus batas.Tokoh masyarakat Pakandangan yang sukses di rantau. Pemilik Kampoeng Roti Bandung dan Kampoeng Susu Lembang ini, dinilai berhasil membangun jaringan di tengah masyarakat daerah pemilihannya.
Awal terjun ke politik belum dianggap, sepertinya Syauqi membangun branding yang cukup mengejutkan. Klop dengan partai NasDem yang dimasukinya, juga sedang booming saat ini.Lewat bibit durian musangking yang sudah lebih dari 10 ribu yang dibagikannya, menjadi penghubung tersendiri antara masyarakat pemilih dengan pria kelahiran Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung ini.
Syauqi ingin merubah mindset masyarakat dalam pengembangan ekonomi. Bahkan lebih dari itu, dari pengembangan durian musangking ini, menjadikan Piaman sebagai sentra buah durian yang dipasarkan di mall-mall besar.Dia satu dari tujuh caleg DPRD Sumbar NasDem yang diterima semua kalangan. Pembagian bibit durian musangking ini terus dilakukannya, sembari timnya juga melakukan pemantauan terhadap masyarakat yang sudah menanamnya.
Sementara, Mothia Aziz Datuak Nan Basa, meskipun baru beberapa waktu ini jadi ketua DPD NasDem Padang Pariaman, dia bukan orang baru di partai itu.Menurut dia, pergantian kepemimpinan di partainya, bukanlah sebuah "kecelakaan" politik, tetapi tuntutan dan keinginan DPP serta DPW NasDem yang ingin adanya perubahan dalam partai tersebut.
Mothia Aziz, mantan Walinagari Lubuk Pandan ini sudah jalan dua periode di DPRD Padang Pariaman, dan periode pertama dia jadi pimpinan dewan.Dia termasuk generasi pertama dalam partai itu. Berhasil jadi anggota dewan, lantaran langkah dan cita-citanya selalu dapat dukungan masyarakat.
Mothia Aziz menargetkan kemenangan NasDem di Padang Pariaman sejalan dengan target dan keinginan DPP dan DPW NasDem Sumbar. Begitu juga soal pemenangan Capres Anies Baswedan yang menjadi Capres NasDem bersama koalisinya, juga seiring."Untuk DPRD Padang Pariaman, NasDem menargetkan enam kursi dari empat daerah pemilihan," katanya.
Target itu, katanya, tidak muluk-muluk. 2014 lalu, NasDem pernah dapat lima kursi, dan berhasil jadi pimpinan dewan. Hanya di pemilu 2019, mungkin karena faktor x membuat NasDem kehilangan dua kursi.Mothia Aziz mengapresi program yang sudah dan terus dilakukan Syauqi, Caleg DPRD Sumbar di Padang Pariaman ini.
"Selama ini, durian kita hanya tumbuh sendiri. Tak ada ilmu pengembangannya, sehingga terkesan durian alami saja," ulas dia.Sekarang, katanya, ada durian bagus. Ini patut diapresiasi dan disambut baik. Program Syauqi lewat bibit durian ini, sepertinya NasDem ingin menjemput kembali kejayaan dan kemenangan yang pernah didapatkan partai besutan Surya Paloh ini pada pemilu 2014 lalu.
(Red/Dani)