Lampung Barat,Detik35.com
Khitanan di Liwa umumnya dilakukan secara tradisional. Setelah memilih tanggal, bulan, dan tahun yang dianggap baik,keluarga yang ingin segera menggelar acara jaranan.
Hiburan pesta jaranan masyarakat yang sangat ditunggu dan disambut penuh dengan suka cita, dari anak-anak hingga orang dewasa. Hiburan yang tersedia pun beragam mulai dari hiburan khas masyarakat setempat hingga hiburan yang modern yang masuk ke daerah apapun hiburannya, satu hal yang sama yakni tujuannya sang pemilik hajat ingin berbagi kebahagiaannya dengan membuat masyarakat terhibur.
Berbagai kesenian tradisional masyarakat Jawa, khususnya Jaranan, sampai saat ini masih tetap eksis di seluruh kota maupun didaerah kota Liwa lampung barat
Hal ini terbukti dengan pertunjukan Jaranan yang berlangsung pada acara khitanan di daerah Bayur Pekon Wates kecamatan balik Bukit yang berhasil menarik ratusan pasang mata penonton, baik anak-anak, muda-mudi ataupun tua, Rabu (11/10/2023).
Menurut MbahWiro selaku penasehat di Jaranan ditengah-tengah gempuran hiburan modern lainnya, salah satunya internet, atraksi atau jaranan Kuda Lumping tetap ada pada zaman ini, dan tidak kalah bersaing dengan beragam hiburan yang baru.
Masih kata Mbah Wiro jaranan kuda lumping adalah tradisi aksi, gerak dan lagu yang menunjukkan keheroikan seseorang dalam atraksi diselingi dengan tari dan diringi dengan lagu. Penonton yang merupakan warga masyarakat sekitar sekaligus tamu undangan khitanan menikmati setiap tari, irama musik dan tontonan yang membuat mereka takut, penasaran dan mengundang decak kagum.
Di bawah bimbingan dari Mbah wiro Jaranan kuda lumping Dengan diiringi tabuhan dari kendang, gong, tiupan seruling, dan alat musik tradisional lainnya, menghasilkan suara yang sangat khas. Disertai dengan aroma kemenyan yang telah dibakar sebagai salah satu persyaratan digelarnya Jaranan Kuda Lumping
“Semoga hiburan tradisional tetap dilestarikan untuk menghibur masyarakat, sehingga anak cucu kelak tetap dapat turut terhibur dengan hiburan pesta rakyat dan seni budaya peninggalan nenek moyangnya, agar tidak hilang ditelan zaman serba canggih sekarang ini”, harap Mbah wiro
Menurut pantauan dalam acara ini, ratusan warga melihat atraksi kuda lumping lebih dekat. Beberapa penjual makanan juga merasa sangat senang. Selain dapat hiburan gratis, mereka juga terbantu secara ekonomi, karena dapat meraup rezeki pada momen tersebut. (Red/Asih)