Bekasi, Detik35. Com
Akibat perilaku yang tidak lazim, menyimpang dan cenderung immoral, banyak guru menjadi resah dan tidak nyaman. Keadaan ini juga membuat para orang tua murid ikut tidak tenang dan diliputi ketakutan. Mereka takut bila anak mereka dididik kepala sekolah yang bermoral rendah.
Tohom Sinaga, Ketua DPP LSM Forkorindo (Forum Komunikasi Rakyat Indonesia), yang juga sekaligus orang tua murid di SMAN 13 Bekasi, menyampaikan di depan banyak awak media, bahwa Kepala SMAN 13 Bekasi, Hasyim, sudah selayaknya diganti, dan kalau perlu dipecat dari posisinya sebagai ASN (aparatur sipil negara).
“Hasyim ini kepala sekolah yang membuat kondisi SMAN 13 Bekasi tidak kondusif. Ia membuat banyak guru tidak nyaman karena memiliki hubungan gelap dengan bendahara komite (inisial AD). Selain itu, ia juga menggelapkan dana komite untuk kepentingan pribadi,” ungkap Tohom.
Setelah rapat komite yang akhirnya dibatalkan karena intervensi salah satu orang tua murid, yang juga sekaligus aktivis sosial dan Ketua Umum DPP LSM Forkorindo (Forkorindo), gelombang unjuk rasa siswa menyusul di kemudian harinya.
Kamis siang (25/7), ratusan siswa khususnya kelas XI dan XII, menyerukan suara agar Hasyim, Kepala SMAN 13 Bekasi, untuk turun atau dipecat. Mereka juga menyuarakan agar selain dipecat, Kepsek untuk segera diusut karena diduga melakukan penggelapan dana komite. Dan lebih mengerikan, para siswa itu kepada awak media mengatakan, mereka sudah lama memendam perasaan tidak suka kepada kepala sekolah, karena sejak tahun lalu, mereka tidak mendapatkan LKS (lembar kerja siswa). Selain itu, kegiatan kebaktian untuk siswa non muslim ditiadakan dan fasilitas kebaktian seperti gitar saja, tidak pernah diberikan. Dan mereka akhirnya dengan swadaya, dengan urunan Rp. 20.000 per siswa akhirnya membeli instrumen gitar untuk mengiringi acara kebaktian.
Pada awak media, Tohom dengan tegas mengatakan, permasalahan Kepala SMAN 13 Bekasi, Hasyim, baik kasus perselingkuhannya, kasus penggelapan dana komite, berupa uang tunai yang disetorkan orang tua siswa, lalu manipulasi anggaran dana BOS, dan diskriminasi siswa non muslim sudah sangat mencoreng Marwah Pendidikan. Tohom juga mengatakan, saat menjadi Kepala SMAN 17 Bekasi, Hasyim diduga juga memiliki hubungan terlarang dengan salah satu guru.
Ia dengan tegas mengatakan, tidak ada pilihan lain, Hasyim harus segera dipindahkan dari SMAN 13 Bekasi, karena baik guru, siswa dan orang tua sudah tidak mau lagi dipimpin oleh kepala sekolah yang bermoral rendah dan koruptif.
Ia meminta agar Gubernur, Kepala Dinas Pendidikan, Inspektur dan khususnya Kepala KCD Wil. III, agar segera melakukan tindakan tegas kepada Kepala SMAN 13 Bekasi.
“Saya mewakili orang tua murid, dengan tegas meminta agar Gubernur Jawa Barat, Inspektur dan Dinas Pendidikan segera memecat Hasyim. Kami menolak anak-anak kami dididik oleh Kepala Sekolah yang immoral,” tegas Tohom. (Red)