Notification

×

Iklan

 


Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kemenkes Terima 1.000 Laporan Dugaan “Bullying”, 300 di Antaranya Terverifikasi

| September 04, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-04T15:27:29Z

 JAKARTA –Detik35.Com

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerima sekitar 1.000 laporan terkait dugaan perundungan yang diterima mahasiswa program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di sejumlah universitas. Setelah ditelusuri, 30 persen di antaranya atau sebesar 300 terindikasi sebagai kasus perundungan.

“Ada sekitar 1.000 lebih perundungan yang kita klarifikasi, ternyata sebagian besar bukan perundungan. Yang perundungan itu sekitar 30 persen yang memang benar-benar perundungan,” kata Dante di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2024).

Dante menuturkan, hal tersebut menandakan semua laporan yang diterima tidak ditelan mentah-mentah, melainkan diklarifikasi terlebih dahulu.

Dugaan Bullying PPDS Undip Ia menyatakan, Kemenkes pun memerlukan bukti yang solid untuk menentukan perundungan yang dilakukan.

“Ada beberapa kasus yang langsung masuk ke kita cuma kita tidak buka, karena ini memang sensitif dan kita perlu bukti yang solid untuk menentukan kesimpulan dari setiap kali perundungan,” tuturnya.

Dante menuturkan, dari laporan yang masuk itu, pihaknya akan menginvestigasi laporan kasus-kasus perundungan yang diterima.

“Sudah ada 300 kasus kira-kira perundungan, semuanya juga kita investigasi. Di RSCM diinvestigasi, di Undip diinvestigasi, di Unair diinvestigasi, di USU diinvestigasi, di Unsri juga diinvestigasi,” ucapnya.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan sebelumnya diberitakan, kasus perundungan calon dokter spesialis viral setelah dugaan perundungan salah seorang mahasiswa PPDS Undip di RS Dr. Kariadi berinisial ARL, viral.

Warga asli Kota Tegal itu ditemukan meninggal dengan menyuntikkan obat ke tubuhnya pada Senin (12/8/2024) sekitar pukul 22.00 WIB di kamar kos yang berlokasi di Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Namun pihak Undip membantah adanya perundungan yang diduga menyebabkan seorang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang bunuh diri.

“Mengenai pemberitaan meninggalnya almarhumah berkaitan dengan dugaan perundungan yang terjadi, dari investigasi internal kami, hal tersebut tidak benar,” ungkap Rektor Undip Suharnomo, melalui siaran pers, Kamis (15/8/2024).

Suharnomo menyebutkan, korban selama ini merupakan mahasiswi yang berdedikasi dalam pekerjaannya. Namun, ARL disebut mempunyai problem kesehatan yang dapat mempengaruhi proses belajar yang sedang ditempuh.

“Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai konfidensialitas medis dan privasi almarhumah, kami tidak dapat menyampaikan detail masalah kesehatan yang dialami selama proses pendidikan,” terangnya. (Redaksi) 

×
Berita Terbaru Update