Oku Timur,Detik35.Com
Polemik terkait pembangunan proyek irigasi di Desa Tulung Sari, Kecamatan Belitang Mulya, Kabupaten Oku Timur,Provinsi Sumatra Selatan memanas setelah Ketua P3TG.AI (Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi) setempat, yang seharusnya bertanggung jawab atas jalannya proyek, menantang awak media yang hendak meminta klarifikasi.sabtu, 14/9/2024
Insiden ini terjadi pada ketika jurnalis dari beberapa media berusaha mengonfirmasi perkembangan dan transparansi pengerjaan proyek tersebut. Proyek P3TG.AI ini mendapatkan perhatian publik karena didanai dari anggaran negara dan bertujuan untuk memperbaiki serta meningkatkan infrastruktur pengairan lahan pertanian di Desa Tulung Sari. Namun, proses pengerjaannya mulai menuai kritik dari warga yang merasa bahwa proyek ini tidak berjalan sesuai harapan, terutama terkait kualitas pengerjaan dan progresnya yang dianggap lamban.
Ketika jurnalis mendatangi kantor Ketua P3AI untuk meminta wawancara terkait perkembangan proyek, situasi berubah menjadi tegang. Ketua P3TG.AI menolak memberikan komentar, dan dengan nada menantang, ia mempertanyakan hak para jurnalis untuk menginvestigasi proyek tersebut. "Kenapa kalian begitu ingin tahu? Kalau. Mau. Di beritakan saja nanti. Kirimkan saja juga mau berapa media ilahkan" ucap Ketua P3-TGAI yang di ketahui namanya muhlisin dengan nada tinggi
Salah satu jurnalis yang hadir menyampaikan bahwa mereka hanya ingin menyampaikan aspirasi masyarakat yang mempertanyakan kejelasan proyek, terutama dalam hal transparansi penggunaan anggaran. Namun, bukannya mendapat jawaban yang konstruktif, mereka justru menghadapi resistensi yang berujung pada sikap menantang dari Ketua P3AI.
Tidak hanya itu, beberapa warga Desa Tulung Sari juga menuturkan bahwa proyek irigasi yang seharusnya selesai dalam waktu tertentu, hingga kini masih belum . “Kami sangat bergantung pada saluran air ini untuk mengairi sawah kami, tetapi sampai sekarang proyek ini belum jelas kapan akan selesai,” ujar salah seorang warga dengan nada kecewa.
Sejumlah masyarakat menduga adanya penyimpangan dalam pengerjaan proyek tersebut. Dari mulai. Tidak adanya papan informasi proyek, Pengecoran lantai kerja tidak menggunakan mal,dan di duga tidak. Sesuai dengan RAB Mereka berharap agar proyek ini benar-benar memberikan manfaat bagi para petani.
"Kalau memang ada yang tidak beres, pihak terkait harus bertindak tegas, karena ini menyangkut kesejahteraan petani di desa kami," tambah warga lainnya. Masyarakat berharap agar kejadian ini menjadi perhatian serius, baik dari pihak pemerintah maupun penegak hukum.
Transparansi dalam penggunaan anggaran negara dan pelaksanaan proyek irigasi sangat penting untuk memastikan kesejahteraan masyarakat setempat. Hingga berita ini diturunkan, Ketua P3TGAI belum memberikan tanggapan resmi terkait pernyataan kontroversialnya, dan belum ada pihak pemerintah desa yang bersedia memberikan komentar. (Tim)