Notification

×

Iklan

 


Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Perkumpulan Tani Tuasai: Miskam dan Penghulu Temusai Diduga Terlibat Korupsi

| September 26, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-26T05:34:22Z

 

Bungaraya, Detik35. Com

26 September 2024 – Kabar mengejutkan mengguncang Perkumpulan Tani Tuasai setelah terungkap dugaan penjualan lahan seluas 2 hektar yang dilakukan oleh saudara Miskam dan Penghulu Temusai, Syamsudin. Surat resmi dengan nomor SKRRPT No. 593/SKRRPT/2009/743 yang beredar menguatkan dugaan tersebut, menimbulkan pertanyaan besar mengenai transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan lahan tani.


Tim Investigasi Forum Komunikasi Rakyat Indonesia (Forkorindo) Riau mengungkapkan bahwa lahan yang dipertanyakan dijual kepada Sujiono, seorang warga Pekanbaru, dengan harga Rp. 75 juta. Ivan, kepala tim investigasi, menuding Miskam telah menerima uang muka dari transaksi tersebut, sementara Syamsudin diduga berperan aktif dalam proses penjualan yang mencurigakan ini.


“Anehnya, meskipun mereka telah menandatangani surat tanah, pembeli justru enggan melanjutkan transaksi karena adanya konflik yang melibatkan lahan tersebut,” kata Ivan, menyoroti kejanggalan dalam transaksi yang terkesan tertutup.


Lebih mencengangkan, Miskam diduga mendatangi saudara Imam, anggota Perkumpulan Tani Tuasai, untuk meminta bagian dari sukses fee terkait penyelesaian lahan milik donatur. Lahan itu, menurut pengakuan seorang pengusaha Hokkian, sebenarnya merupakan milik Imam. “Permintaan Miskam tidak bisa dikabulkan, mengingat situasi dan legalitas lahan yang masih dipertanyakan,” lanjut Ivan.


Selain itu, Miskam juga diduga menyebarkan informasi menyesatkan kepada masyarakat bahwa donatur akan memberikan fee 20% dari hasil kemenangan perkara lahan. Ini menambah keruh suasana dan memperburuk hubungan antara Miskam dan Imam, yang selaku ketua Perkumpulan Tani Tuasai merasa dirugikan.


Imam menegaskan bahwa fee 20% tersebut bukanlah imbalan sembarangan, melainkan hasil dari perjuangan panjang dalam proses hukum yang mereka hadapi. “Kami tidak akan membiarkan informasi salah ini beredar. Fee itu merupakan bagian dari kerja keras dan negosiasi panjang yang kami lakukan,” tegas Imam.


Dengan dugaan penjualan lahan yang melibatkan pejabat lokal dan pengurus organisasi tani, masyarakat semakin mempertanyakan integritas Miskam dan Syamsudin. Keduanya belum berhasil dihubungi untuk memberikan klarifikasi terkait isu yang berkembang ini.


Situasi ini memicu keresahan di kalangan anggota Perkumpulan Tani Tuasai dan masyarakat luas, yang berharap ada transparansi dan keadilan dalam pengelolaan aset pertanian di wilayah mereka. Kasus ini menjadi sorotan penting, dan banyak yang menantikan tindakan tegas dari pihak berwenang.

(Tim) 

×
Berita Terbaru Update