Palembang –Detik35.com
Pj Bupati Musi Banyuasin (Muba), H Sandi Fahlepi, menghadiri rapat peningkatan pemahaman numerasi dengan metode Gampang, Asyik, dan Menyenangkan (GASING) pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah di Auditorium Bina Praja, Provinsi Sumatera Selatan, pada Jumat, 11 Oktober 2024. Acara ini juga dihadiri oleh Pj Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi SH., MSE., serta penemu metode GASING, Prof. Yohanes Surya, dan Wakil IPDN, Dr. H. Suhajar Diantoro, M.S.
Gubernur Elen Setiadi dalam sambutannya menyatakan apresiasi terhadap Pemkab Muba yang telah menerapkan metode GASING. Ia berharap metode inovatif ini dapat melahirkan generasi muda berprestasi melalui pendidikan yang berbasis digital. “Dengan pendidikan yang inovatif, diharapkan anak-anak muda ini mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional,” ungkapnya.
Dr. H. Suhajar Diantoro menambahkan bahwa metode GASING memiliki potensi besar untuk meningkatkan minat belajar siswa. Muba menjadi kabupaten pertama yang berhasil menerapkan metode ini, dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain. Ia menjelaskan bahwa pendekatan ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga mendorong siswa untuk lebih aktif terlibat dalam proses belajar.
Dalam sambutannya, Pj Bupati H Sandi Fahlepi menekankan pentingnya memberikan pendidikan berkualitas kepada peserta didik sebagai aset berharga untuk masa depan bangsa. Ia menyoroti peran guru yang harus adaptif terhadap kebijakan baru dan mampu mengembangkan metode pengajaran yang kreatif. “Dengan pendekatan menarik, diharapkan pembelajaran dapat berjalan efektif dan mencapai tujuan pendidikan merdeka belajar,” jelasnya.
Sandi Fahlepi juga memaparkan capaian positif Rapor Publik tahun 2023 yang menunjukkan peningkatan kemampuan literasi dan numerasi di Kabupaten Muba. Ia berharap kerjasama dengan Gasing Akademi yang dimulai pada tahun 2024 dapat meningkatkan kualitas pendidikan, terutama di daerah dengan capaian rendah.
Program pelatihan GASING direncanakan melibatkan 6.653 guru dan 115.653 siswa SD dan SMP dari 2024 hingga 2026. Fokusnya adalah pengembangan program di sekolah-sekolah dengan capaian literasi dan numerasi yang rendah. Sandi berharap, inisiatif ini tidak hanya memberikan dampak positif di Muba, tetapi juga dapat menginspirasi daerah lain untuk menerapkan pendekatan inovatif dalam pembelajaran.
Dengan keberhasilan metode GASING, diharapkan generasi muda di Muba akan lebih kompeten dan siap bersaing di tingkat global.(Redaksi)