OKU Timur, detik35. Com
Peringatan Hari Guru di Kabupaten OKU Timur kali ini terasa lebih istimewa dengan digelarnya lomba aksara Komring bertajuk "Lomba Aksara Komring 'Ka Ga Nga'". Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan dan mengenalkan aksara tradisional suku Komring, yang merupakan bagian dari budaya Lampung, kepada generasi muda, sekaligus memberi penghargaan kepada para guru yang berperan dalam pendidikan dan pelestarian budaya lokal.26/11/2024
Lomba yang berlangsung di Gedung Serbaguna Kecamatan Martapura ini diikuti oleh pelajar, guru, dan masyarakat umum. Acara ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan aksara Komring yang selama ini masih kurang dikenal luas di luar komunitas suku Komring di wilayah OKU Timur. Dengan tema "Melestarikan Aksara Komring, Menghargai Peran Guru", lomba ini bertujuan untuk memperkenalkan aksara tradisional kepada masyarakat, khususnya generasi muda, serta memperkuat peran guru dalam mendidik dan melestarikan budaya daerah.
Lomba ini terbagi menjadi beberapa kategori, di antaranya lomba menulis aksara Komring, lomba membaca aksara Komring, dan lomba menggambar aksara Komring. Dalam lomba menulis, peserta diminta untuk menulis kalimat dengan aksara Komring secara tepat dan indah, sedangkan di lomba membaca, peserta diuji untuk membaca teks yang tertulis menggunakan aksara tradisional ini. Kategori lomba menggambar aksara Komring menantang peserta untuk menggambar simbol aksara dengan kreativitas dan ketepatan yang tinggi.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan OKU Timur, Drs. Wakimin Spd. MM kegiatan ini bukan hanya bertujuan untuk mengenalkan aksara Komring, tetapi juga untuk menghargai jasa guru yang telah berperan penting dalam melestarikan budaya ini. "Lomba ini merupakan salah satu upaya untuk memotivasi generasi muda agar lebih mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri. Para guru memiliki peran besar dalam melestarikan budaya ini melalui pendidikan," ujarnya.
Acara ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat OKU Timur, yang mengapresiasi usaha untuk mengenalkan aksara Komring kepada anak-anak muda. Salah satu peserta lomba, Andi, seorang pelajar SMP, mengatakan, “Saya senang bisa ikut lomba ini karena selain belajar aksara Komring, saya juga jadi lebih tahu tentang budaya Komring yang selama ini jarang saya pelajari.”
Pemenang lomba mendapat berbagai hadiah menarik, seperti sertifikat, trofi, dan uang pembinaan sebagai bentuk apresiasi atas usaha mereka dalam melestarikan aksara Komring. Selain itu, lomba ini juga dihadiri oleh tokoh budaya Komering yang memberikan dukungan serta motivasi kepada para peserta, terutama kepada guru-guru yang terus mendidik dan mengenalkan aksara Komring kepada generasi muda.
Keberhasilan acara ini diharapkan dapat mendorong pelestarian aksara Komring di sekolah-sekolah dan komunitas-komunitas lokal, agar warisan budaya ini tidak terlupakan. Masyarakat setempat berharap lomba serupa dapat digelar secara rutin untuk terus mengedukasi dan mengenalkan budaya Komring kepada lebih banyak orang, terutama generasi muda yang akan datang.
Dengan adanya lomba aksara Komring ini, Hari Guru 2024 di OKU Timur semakin bermakna, tidak hanya sebagai bentuk penghargaan terhadap guru, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam menjaga dan melestarikan budaya Komring yang kaya akan nilai sejarah dan identitas masyarakat OKU Timur. (Redaksi)