KOTA BEKASI, Detik35.com - Sosialisasi Pemilukada dan Peningkatan Peran Gereja bagi Anak Berkebutuhan Khusus, yang diselenggarakan PGIS Kota Bekasi bertempat di Gereja HKI Bekasi Timur, Aren jaya Kota Bekasi, Selasa (19/11/2024)
Kegiatan sosialisasi yang diikuti 25 Denominasi Gereja anggota PGIS Kota Bekasi, terdiri dari para Pendeta dan perwakilan Jemaat, Jajaran MPH PGIS juga Pemuda pemudi Organisasi PGIS seperti Gamki, GMKI, dan Fiki serta undangan lainnya.
Adapun materi dalam sosialisasi adalah,
1. Peran yang diharapkan dari Gereja dalam menghadapi Pemilukada oleh Ketua Bawaslu Kota Bekasi Vidya Nurrul Fathia, M.I.Pol
2. Kepedulian Gereja kepada Anak Kebutuhan Khusus (termasuk bagi yg berkebutuhan khusus akibat candu narkoba) oleh dr. Adele Hutapea (Direktur Eksekutif Sahabat Jiwa Anak)
Vidya Nurrul Fathia menjelaskan bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menjadi tonggak penting penguatan fondasi demokrasi dan kesejahteraan sosial. Partisipasi sosial politik semuanya masyarakat dalam pemilu sangat penting untuk mendapatkan pemerintahan yang mewakili kepentingan semua masyarakat.
Tokoh agama dan warga gereja memainkan peran penting dalam membimbing dan membentuk perspektif dan visi etis bagi masyarakat khususnya umat Kristiani.
"Tokoh agama dan warga gereja harus datang ke TPS menentukan pilihan adalah wujud nyata pelaksanaan Demokrasi memilih pemimpin kota Bekasi lima tahun kedepan," ujarnya.
Membahas peran gereja menyongsong Pemilu 2024, dengan fokus pada bagaimana Gereja memainkan peran positif dalam mendukung proses demokrasi.
Mengakhiri pembicaraan, Vidya berharap pentingnya peran gereja untuk memberikan edukasi kepada warganya agar dapat memiliki kesadaran politik sehingga menggunakan hak pilih/atau hak suaranya pada Pemilu 2024.
Gereja dapat berperan dalam membantu anak berkebutuhan khusus dengan berbagai cara, seperti Memastikan ibadah dan pemuridan dapat diakses oleh semua jemaat Gereja dapat melakukan penyesuaian, misalnya dengan layanan ibadah livestreaming.
Memfasilitasi interaksi daring dan Gereja dapat memfasilitasi interaksi daring untuk kelompok pemuridan, sehingga anak berkebutuhan khusus dapat berpartisipasi.
Gereja dapat memberikan pelajaran, video, dan halaman kegiatan yang dapat digunakan orang tua di rumah. Gereja dapat berkomunikasi dengan keluarga yang tinggal di rumah untuk menanyakan kebutuhan mereka. Memberikan perhatian khusus kepada penyandang disabilitas Gereja dapat memberikan pelayanan secara bertahap, seperti bantuan, pendampingan, atau perkunjungan.
Gereja juga dapat berperan dalam mendukung pendidikan nasional, misalnya dengan Meningkatkan mutu guru, Menyelenggarakan sekolah yang bermutu, Membangun dan mengembangkan pendidikan.
Hal senada dikatakan Pdt Suan Dame Siahaan, Peran Gereja dalam Pengasuhan bagi anak dan Remaja Berkebutuhan Khusus.
Anak berkebutuhan khusus adalah anugerah yang tak ternilai. Gereja memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi tempat di mana mereka merasa diterima, dicintai, dan diberdayakan. Melalui program-program khusus, pendampingan, dan dukungan komunitas, gereja dapat membantu anak-anak ini tumbuh dan berkembang secara optimal.
Pengasuhan anak berkebutuhan khusus adalah perjalanan panjang yang penuh tantangan. Namun, dengan kasih Tuhan dan dukungan komunitas gereja, orang tua dapat menemukan kekuatan dan harapan baru. Gereja dapat menjadi tempat bagi orang tua untuk saling berbagi pengalaman, belajar, dan menemukan solusi bersama.
Harus ada program gereja untuk sarana dan prasarana bagi mereka, juga ada pelatihan khusus untuk penanganan, jelas Pendeta. (Pas/Red)