Musi Banyuasin, Detik35.com – Aktivitas pengeboran minyak ilegal di Sungai Angit, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin, terus menimbulkan kekhawatiran yang mendalam di kalangan warga setempat. Sumur minyak yang diduga milik Sudir Rekan Toha ini mampu memproduksi hingga 10 ribu drum minyak per hari, namun dampak negatifnya sangat besar, merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat.
Sungai Lubuk Buah yang terletak di Kecamatan Batang Hari Leko, yang selama ini menjadi sumber kehidupan bagi ribuan warga, kini tercemar minyak yang bocor akibat pengeboran ilegal tersebut. Pencemaran ini menyebabkan kualitas air sungai menurun drastis, mengancam ekosistem perairan, dan membahayakan kesehatan warga yang mengandalkan sungai untuk keperluan air bersih dan mata pencaharian.
Sejumlah sumber di lapangan menyebutkan bahwa Sudir Rekan Toha menggunakan perusahaan bernama Topsa sebagai kedok untuk menutupi kegiatan ilegal ini. Meskipun sudah banyak laporan yang disampaikan oleh warga, hingga saat ini pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi mengenai masalah ini. Praktik pengeboran ilegal yang terus berlangsung tanpa tindakan tegas dari aparat penegak hukum menggambarkan lemahnya pengawasan dan penegakan hukum di daerah tersebut.
Selain merusak lingkungan, kegiatan ilegal ini juga menambah ketegangan sosial di masyarakat. Banyak warga yang merasa resah karena mereka tidak hanya terancam oleh dampak kesehatan, tetapi juga oleh ancaman terhadap keberlanjutan hidup mereka yang bergantung pada sumber daya alam setempat. Keadaan ini semakin memperburuk citra pemerintah daerah dalam hal penegakan hukum dan perlindungan lingkungan.
Warga berharap agar pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas untuk menghentikan pengeboran ilegal ini dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada lingkungan dan perekonomian lokal. Tanpa langkah konkret, ancaman kerusakan lingkungan yang lebih parah akan terus mengancam kehidupan masyarakat setempat.
(Red/Xene)