Solo – detik35. Com
Penetapan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap dan perintangan penyidikan memicu reaksi dari sejumlah tokoh, termasuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Presiden Joko Widodo. Gibran menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam perkara hukum yang menimpa Hasto dan meminta media untuk langsung menanyakan hal tersebut kepada KPK. "Kenapa yang ditanyakan saya? Tanya ke KPK, gak ada kaitannya ya," ujar Gibran dengan tegas di Solo, Rabu (25/12/2024).
Presiden Jokowi juga turut memberikan komentar singkat terkait kasus ini. Ketika ditanya mengenai keterkaitannya dengan penetapan Hasto sebagai tersangka, Jokowi hanya mengatakan bahwa ia menghormati proses hukum yang sedang berjalan. "Menghormati proses hukum yang ada," ucapnya. Namun, ketika ditanya lebih lanjut, Jokowi enggan berkomentar lebih jauh, sambil mengatakan dengan nada santai, "Sudah purnatugas, pensiun aja," menandakan ia tidak ingin terlibat lebih dalam.
Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus suap terkait pergantian antarwaktu anggota DPR dan perintangan penyidikan. Hasto diduga bekerja sama dengan Harun Masiku, yang merupakan tersangka kasus suap sebelumnya, untuk menyuap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan agar Harun dapat menggantikan almarhum Nazarudin Kiemas sebagai anggota DPR.
Lebih lanjut, Hasto juga diduga terlibat dalam upaya menghalangi penyidikan dengan mengarahkan saksi untuk memberikan keterangan palsu dan memerintahkan orang-orang tertentu untuk menghancurkan bukti, seperti meminta Kusnadi untuk menenggelamkan ponsel sebelum pemeriksaan oleh penyidik KPK. Tindakan tersebut dianggap sebagai bagian dari usaha untuk menghambat proses hukum yang sedang berjalan.
Kasus ini semakin memperburuk citra PDI Perjuangan, yang sudah lama dikenal sebagai partai besar di Indonesia, dengan sorotan tajam terhadap etika dan integritas para pemimpinnya. Dengan keterlibatan pejabat tinggi partai, seperti Hasto, kasus ini diyakini akan membawa dampak signifikan pada posisi PDI Perjuangan di pentas politik Indonesia, terutama menjelang pemilu yang akan datang.
(Redaksi)