.gif)
Jakarta, Detik35. Com
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyoroti ketimpangan dalam sistem peradilan terkait dengan hukuman bagi pelaku korupsi. Dalam sambutannya pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) RPJMN 2024-2029 yang berlangsung di Gedung Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/12),
Prabowo menyatakan keprihatinannya terhadap hukuman yang dijatuhkan kepada para koruptor yang terlibat dalam kasus besar dengan kerugian negara hingga triliunan rupiah.
Prabowo menilai bahwa hukuman yang diterima oleh koruptor tersebut tidak sebanding dengan besarnya kerugian yang ditimbulkan bagi negara. Ia mengkritik pemberian hukuman yang dianggap terlalu ringan bagi pelaku korupsi yang merugikan keuangan negara dalam jumlah besar. Sebagai perbandingan, Prabowo mengungkapkan bahwa pelaku pencurian kecil, seperti maling ayam, sering kali dihukum dengan cara yang lebih keras, bahkan ada yang dipukuli oleh warga.
"Ini kan tidak adil. Ada yang curi ayam dihukum berat, dipukulin," ujar Prabowo, yang menekankan perlunya reformasi dalam sistem peradilan guna memberikan hukuman yang setimpal bagi koruptor.
Prabowo juga menambahkan, penting untuk memprioritaskan pemberantasan korupsi guna meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah dan mendorong terciptanya pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan. Kritik Presiden ini mencerminkan keresahan terhadap ketidakadilan dalam penegakan hukum yang bisa menghambat upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.(Redaksi)
