Palembang – Detik35. Com
Akses jalan menuju Perumahan Kota Modern Sriwijaya (KMS), Palembang, terputus dan membuat warga terisolasi sejak Senin (6/1). Pemilik tanah di kawasan tersebut melakukan pengerukan jalan cor semen dengan menggunakan alat berat, memblokir satu-satunya jalur yang menghubungkan perumahan dengan area luar. Hal ini terjadi akibat ketegangan antara pemilik lahan dan pengembang perumahan yang belum mencapai kesepakatan yang jelas.
Pantauan di lokasi, warga hanya bisa melihat tanpa dapat berbuat banyak saat pengerukan jalan berlangsung. Jalan yang sebelumnya merupakan cor semen kini telah dikeruk dan sebagian besar bagian jalan terputus, membuat kendaraan maupun pejalan kaki tidak bisa melewati jalur tersebut. Beberapa warga yang terpaksa berjalan kaki terpaksa mencari jalan alternatif yang cukup jauh.
Iqbal, perwakilan pemilik tanah, menyatakan bahwa penutupan akses jalan ini merupakan bentuk tindakan tegas karena pihak pengembang tidak memenuhi kesepakatan yang sudah disepakati sebelumnya. “Kami sudah memberi waktu yang cukup lama bagi pengembang untuk menyelesaikan masalah ini, namun tidak ada itikad baik atau konfirmasi apapun dari pihak mereka,” tegas Iqbal.
Menurutnya, sejak kesepakatan mengenai akses jalan dan penggunaan lahan dibuat, pengembang tidak memenuhi komitmennya untuk menjaga kelancaran akses bagi warga. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya sudah berulang kali mencoba berkomunikasi, namun tidak mendapat respon yang memadai. "Karena pengembang tidak menepati janji, kami terpaksa mengambil langkah ini,” ujar Iqbal dengan tegas.
Di sisi lain, warga yang merasa terisolasi mengungkapkan keluhan mereka mengenai dampak penutupan jalan ini terhadap kehidupan sehari-hari. Beberapa warga mengaku harus menghabiskan waktu lebih lama untuk mencari jalan alternatif yang lebih jauh, sementara yang lainnya merasa khawatir tentang situasi ini jika tidak segera diselesaikan.
Pihak pengembang, yang dihubungi oleh detik35.com, belum memberikan klarifikasi mengenai masalah ini. Namun, ketegangan yang semakin memuncak antara pemilik lahan dan pengembang, serta dampaknya terhadap warga, memicu kekhawatiran bahwa masalah ini tidak akan cepat terselesaikan jika tidak ada mediasi atau perundingan yang jelas antara kedua belah pihak.
Warga Perumahan Kota Modern Sriwijaya berharap agar masalah ini segera diselesaikan demi kenyamanan dan kelancaran akses ke kawasan perumahan. Mereka mendesak kedua pihak untuk kembali duduk bersama dan mencari solusi yang adil bagi semua pihak yang terlibat.(Red/Tim)