Notification

×

Iklan

 


Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kementerian BUMN Rencanakan Pengurangan Perusahaan Pelat Merah Melalui Konsolidasi dan Merger

| January 01, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-01T01:56:00Z

 

Jakarta –Detik35.Com

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan 45 program unggulan dalam lima tahun mendatang, dengan salah satu fokus utama adalah pengurangan jumlah perusahaan pelat merah dari 47 menjadi hanya 30. Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa langkah perampingan ini akan dilakukan melalui berbagai cara, seperti merger dan inbreng saham.(31/12/


Erick menjelaskan bahwa meskipun tidak merinci semua 45 program yang akan dijalankan, salah satunya adalah konsolidasi perusahaan BUMN untuk menciptakan entitas yang lebih efisien dan lebih fokus. Upaya pengurangan jumlah BUMN ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan kontribusi yang lebih signifikan terhadap perekonomian nasional.


Beberapa merger yang telah direncanakan antara lain adalah penggabungan PT Pelni (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ke dalam PT Pelindo (Persero). Selain itu, PT INKA akan digabungkan dengan PT KAI (Persero). Erick juga menambahkan bahwa pemegang saham telah mengusulkan agar holding BUMN Rumah Sakit dapat berada di bawah PT Bio Farma (Persero), yang merupakan induk dari Holding BUMN Farmasi.


Sektor kehutanan dan perkebunan juga akan mengalami perampingan dengan penggabungan Perum Perhutani dengan Holding Perkebunan Nusantara (PTPN III). Jika merger ini terlaksana, luas lahan yang dikelola oleh perusahaan hasil konsolidasi tersebut akan mencapai 2,2 juta hektare, yang diharapkan dapat menciptakan efisiensi dan optimasi lahan.


Di sektor infrastruktur, beberapa BUMN karya akan dimerger, di antaranya PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Hutama Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP). Skema konsolidasi yang direncanakan adalah Waskita Karya akan digabungkan dengan Hutama Karya, Nindya Karya dan Brantas Abipraya dilebur ke dalam Adhi Karya, sedangkan Wijaya Karya akan digabungkan dengan PTPP.


Erick Thohir menegaskan bahwa memiliki banyak BUMN tidak selalu mencerminkan kesehatan bisnis yang optimal. Dengan jumlah yang lebih sedikit dan struktur yang lebih jelas, BUMN diharapkan dapat lebih efisien, terfokus, dan lebih berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurutnya, konsolidasi ini tidak hanya tentang efisiensi internal, tetapi juga tentang kesiapan perusahaan untuk menghadapi tantangan pasar yang semakin dinamis. “Dengan adanya konsolidasi ini, kita berharap BUMN dapat lebih terfokus, lebih efisien, dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi perekonomian nasional,” ujar Erick.


Meski proses merger dan konsolidasi ini memerlukan kajian mendalam dan waktu yang cukup, Erick optimis bahwa langkah-langkah tersebut akan mempercepat transformasi BUMN dalam lima tahun ke depan.

(Redaksi) 

×
Berita Terbaru Update