Jakarta,Detik35.Com
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memimpin rapat tertutup dengan pihak PT Pertamina (Persero) pada malam ini untuk membahas skema baru distribusi elpiji 3 kilogram (kg) bersubsidi. Dalam pertemuan yang digelar secara khusus ini, Bahlil Lahadalia bersama jajaran Pertamina membahas langkah strategis untuk memperbaiki dan memperlancar distribusi elpiji subsidi, dengan fokus pada pemberian peran baru bagi pengecer. Skema baru ini akan memungkinkan pengecer untuk menjadi subpangkalan elpiji 3 kg, sebuah inovasi yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi distribusi ke konsumen akhir.3/2/2025
Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, membenarkan adanya rapat tersebut, namun menegaskan bahwa pertemuan itu dilakukan secara tertutup. Oleh karena itu, hingga kini belum ada rincian lebih lanjut mengenai hasil dan keputusan yang diambil dalam rapat tersebut. Kendati demikian, kebijakan baru ini diharapkan menjadi solusi atas berbagai permasalahan yang selama ini terjadi dalam distribusi elpiji subsidi, seperti ketidakmerataan pasokan, kelangkaan di beberapa wilayah, dan distribusi yang terhambat.
Menurut informasi yang beredar, skema pengecer menjadi subpangkalan ini bertujuan untuk memperpendek rantai distribusi, sehingga pasokan elpiji dapat lebih cepat sampai ke konsumen akhir, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh distribusi konvensional. Dengan adanya perubahan ini, Pertamina berharap bisa mengatasi persoalan klasik yang kerap terjadi, termasuk penyalahgunaan elpiji bersubsidi dan memperbaiki mekanisme pendistribusian yang lebih transparan dan efisien.
Pemerintah, melalui ESDM, bersama Pertamina, terus melakukan evaluasi terhadap sistem distribusi elpiji 3 kg untuk memastikan program subsidi tepat sasaran. Skema ini, jika diimplementasikan dengan baik, diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, terutama keluarga miskin yang paling membutuhkan pasokan elpiji bersubsidi. Meskipun hasil dari rapat ini masih belum diumumkan, keputusan strategis ini diyakini akan memiliki dampak besar dalam mengatasi berbagai kendala distribusi yang ada.
Dengan perubahan ini, diharapkan masalah kelangkaan dan ketidakteraturan pasokan elpiji subsidi dapat diminimalisir, sehingga konsumen di seluruh Indonesia, terutama di daerah terpencil, dapat memperoleh elpiji 3 kg dengan lebih mudah dan merata.(Redaksi)