-->

Notification

×

Iklan

 


Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kapolri dan Sultan HB X Tanam Jagung di Bantul, Dukung Program Swasembada Pangan 2025

| February 16, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-16T15:49:39Z

 

BANTUL, Detik35.Com

 Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono X melakukan penanaman jagung di Desa Klaras, Canden, Kapanewon Jetis, Bantul, sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di atas tanah kas desa seluas 5 hektare, yang sebelumnya terbengkalai selama 10 tahun.15 Februari 2025


"Alhamdulillah hari ini kita bisa bersama-sama dengan kelompok tani di Klaras melaksanakan kegiatan menanam jagung, yang merupakan bagian dari program penanaman jagung seluas 1 juta hektare lahan di seluruh Indonesia," ujar Kapolri saat diwawancarai di lokasi, Sabtu (15/2). Penanaman jagung ini merupakan bagian dari program nasional untuk mencapai swasembada pangan, dengan target mengurangi ketergantungan terhadap impor jagung.


Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga menyampaikan terima kasih kepada Sultan Hamengku Buwono X yang telah menyediakan berbagai lahan di wilayah DIY, termasuk tanah kas desa yang kini dimanfaatkan untuk pertanian. "Kami berterima kasih kepada Ngarsa Dalem (Sultan HB X) yang membantu berbagai macam lahan yang ada di wilayah Jogja, khususnya yang menjadi bagian dari program penanaman jagung yang dilaksanakan oleh rekan-rekan di wilayah DIY," tambahnya.


Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mewujudkan target pemerintah tahun 2025 yang menginginkan agar Indonesia tidak lagi mengimpor jagung, bahkan berpotensi untuk surplus dan melakukan ekspor. "Harapan kami, kegiatan hari ini menjadi bagian dari tugas bersama untuk mencapai swasembada pangan. Tahun ini kita tidak ingin lagi impor jagung, dan bahkan berharap bisa surplus," ujarnya.


Peningkatan Infrastruktur Pertanian


Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, menyebutkan bahwa tanah seluas 5 hektare yang digunakan untuk penanaman jagung ini sebelumnya terbengkalai dan hanya digunakan untuk trek-trekan. "Lahan ini sudah 10 tahun mangkrak, dan bersama Kapolda DIY, lahan ini dibersihkan dalam sepekan dan akhirnya digunakan untuk menanam jagung," kata Joko.


Polri turut memberikan dukungan berupa bantuan alat mesin pertanian (alsintan), termasuk lima unit traktor, sumur bor, alat tanam 20 unit, dan empat alat pengukur kesuburan tanah. Bantuan ini diharapkan bisa meningkatkan luas lahan pertanian di Bantul, serta memberikan dukungan bagi petani lokal untuk memaksimalkan hasil pertanian.


Target Produksi Jagung Bantul Meningkat


Joko Waluyo menambahkan bahwa Kabupaten Bantul menargetkan penanaman jagung seluas 5.196 hektare pada tahun 2025, dengan harapan dapat menghasilkan produksi jagung sebanyak 45 ribu ton, meningkat signifikan dari tahun lalu yang hanya mencapai sekitar 34 ribu ton. "Luas tanam tahun ini terdiri dari 3.878 hektare lahan baku sawah dan 1.318 hektare tanah yang sebelumnya belum dimanfaatkan untuk pertanian," jelasnya.


Selain itu, serapan hasil panen jagung di Bantul dipastikan tidak menjadi masalah, mengingat ada banyak tempat usaha yang membutuhkan pasokan jagung. "Di Bantul ada populasi ayam petelur sebanyak 1 juta ekor dan Bulog juga siap menerima jagung pipil kering dengan harga Rp 5.500 per kilogram," tambah Joko.


Dengan adanya dukungan dari Polri dan Pemerintah Daerah DIY, serta komitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi jagung, diharapkan Bantul dapat menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik dan mengurangi ketergantungan pada impor.(Red)

×
Berita Terbaru Update