-->

Notification

×

Iklan

 


Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Para Bos Asosiasi Pengembang Protes Program 3 Juta Rumah, Soroti Tantangan Sektor Properti

| February 19, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-19T03:08:52Z

Jakarta,Detik35.com

Para pemimpin asosiasi pengembang perumahan di Indonesia tiba-tiba berkumpul dan menyampaikan kegelisahan mereka terkait situasi terkini di sektor properti. Dalam pertemuan tersebut, hadir Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Joko Suranto, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah, Ketua Umum Aliansi Pengembang Perumahan Nasional Jaya (Appernas Jaya) Andriliwan Muhammad, Ketua Umum Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Ari Tri Priyono, serta Ketua Umum Asosiasi Pengembangan dan Pemasaran Rumah Nasional (Asprumnas) M. Syawali.


Mereka secara terbuka mengkritisi program ambisius pemerintah yang mengusung pembangunan 3 juta rumah, yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, sebagai upaya untuk mengatasi krisis perumahan di Indonesia. Meskipun program ini dimaksudkan untuk mempercepat penyediaan rumah yang terjangkau bagi masyarakat, para pengembang menilai bahwa kondisi saat ini tidak mendukung untuk mewujudkan target tersebut.


Salah satu sorotan utama yang disampaikan oleh para pengembang adalah ketidakpastian dalam regulasi dan kebijakan yang berlaku di sektor properti. Banyak dari mereka yang merasa terbebani dengan aturan yang belum jelas dan tidak konsisten, yang justru memperlambat proses pembangunan rumah. Mereka juga menyoroti masalah tingginya biaya bahan bangunan, yang semakin memperburuk margin keuntungan pengembang.


Di sisi lain, mereka juga menyampaikan kekhawatiran terkait keterbatasan daya beli masyarakat yang semakin sulit, meskipun program rumah murah digalakkan. Masyarakat yang paling membutuhkan perumahan justru kesulitan mendapatkan akses pembiayaan yang mudah, sementara rumah dengan harga terjangkau semakin sulit dibangun di tengah biaya konstruksi yang melambung tinggi.


Para pengembang juga menekankan pentingnya keterlibatan lebih besar dari pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan perumahan, baik dalam hal penyediaan lahan maupun penyederhanaan proses perizinan. Tanpa adanya sinergi yang lebih erat antara pemerintah pusat, daerah, dan pengembang, mereka meragukan apakah program ambisius ini bisa tercapai.


Di sisi lain, para pengembang berharap agar diskusi dan masukan mereka dipertimbangkan oleh pemerintah, sehingga sektor properti dapat tumbuh dengan sehat dan berkelanjutan, tanpa terbebani dengan ketidakpastian yang menghambat kemajuan industri. Sebagai sektor yang penting bagi perekonomian nasional, mereka mengingatkan bahwa pengembangan perumahan yang efektif membutuhkan strategi yang matang dan tidak sekadar mengejar target angka semata.(Red) 

×
Berita Terbaru Update