Bekasi Kota, detik35.com
Sehari paska banjir, rapat koordinasi banjir dilakukan Pemkot Bekasi yang dihadiri para kepala SKPD dan para Camat se Kota Bekasi, Rabu Pagi(05/03.2025) bertempat di Command Center Pemkot Bekasi. Terlihat Sekda dan Kepala SKPD serta para Camat yang daerahnya terdampak banjir mulai memasuki command center. Jurnalis sempat mewawancarai Kadis BMSDA (Bina Marga Sumber Daya Air) Kota Bekasi, Aceng Solahudin.
Menurut data yang diterimanya melalui koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) serta petugas Katulampa, bahwa debit air yang disalurkan lebih besar dari tahun 2020 dengan perlintasan air adalah kali Bekasi.
“Siklus banjir lima tahunan ini sebenarnya bisa terhandle dengan baik, kami sudah rutin melakukan pematusan sungai dan tanggul-tanggul juga dibangun masif di jalur-jalur lintasan sungai tersebut bekerja sama dengan pemerintahan pusat maupun provinsi. Melalui observasi kami debit air yang luar biasa besar yang menyebabkan beberapa tanggul kami jebol sehingga warga sekitar jalur perlintasan air terdampak langsung dan membuat lumpuh aktifitas warga,” ungkap Aceng, Kadis BMSDA.
Saat ditanyakan terkait Evaluasi Banjir, Aceng menjawab bahwa dirinya bersama jajaran sudah mengumpulkan catatan evaluasi yang akan dipaparkan di rapat koordinasi yaitu, perbaikan tanggul-tanggul yang rusak, normalisasi sungai, perbaikan pintu air, pengadaan pompa mungkin juga pembebasan sepadan sungai, perbaikan drainase termasuk pembuatan kolam retensi sampai pembuatan kanal banjir seperti BKT, kata dia.
“Kalau kita mau lakukan secara menyeluruh di bidang DBMSDA maka estimasi biaya yang dibutuhkan mendekati angka 2,3 trilyun, ini kalau kita mau melakukann mitigasi secara menyeluruh. Dan hari ini kami fokus sesuai perintah Pak Wali untuk melakukan pembersihan jalan-jalan protokol serta di wilayah pemukiman warga yang terdampak banjir,” pungkas Aceng Solahudin, Kepala Dinas BMSDA Kota Bekasi. (Red)