Bandar Lampung, detik35.Com
Menjelang musim libur Lebaran, Provinsi Lampung menjadi salah satu titik krusial dalam arus pergerakan masyarakat dari Pulau Jawa ke Sumatera dan sebaliknya. Diperkirakan sekitar 5 juta orang akan melakukan perjalanan antarprovinsi dan lintas provinsi melalui Lampung selama periode angkutan Lebaran tahun ini.13 Maret 2025
Untuk memastikan kelancaran arus mudik, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melakukan kunjungan kerja ke Bandar Lampung pada Kamis siang. Keduanya bertemu dengan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal guna membahas strategi menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat selama libur Lebaran.
Dalam pertemuan tersebut, pemerintah pusat dan daerah menyoroti pentingnya sinergi untuk memastikan kelancaran transportasi serta keselamatan para pemudik. Menhub Dudy menegaskan bahwa kesiapan infrastruktur transportasi, baik darat, laut, maupun udara, menjadi prioritas utama dalam menghadapi peningkatan volume perjalanan.
Sebelum bertemu Gubernur Lampung, Menhub dan Mendagri melakukan perjalanan dari Jakarta ke Lampung menggunakan kapal penyeberangan Merak-Bakauheni. Perjalanan ini dilakukan sebagai bentuk inspeksi langsung terhadap kesiapan layanan penyeberangan, mengingat Pelabuhan Bakauheni menjadi salah satu simpul transportasi utama bagi pemudik yang menyeberang dari Pulau Jawa ke Sumatera.
Selain itu, Menhub Dudy juga meninjau beberapa titik transportasi penting di Lampung, antara lain:
1. Terminal Tipe A Rajabasa – Menhub memastikan bahwa seluruh bus yang akan digunakan untuk angkutan mudik telah menjalani uji kelaikan jalan (ramp check). Pemeriksaan ini dilakukan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pemudik yang menggunakan moda transportasi darat.
2. Pelabuhan Wika Beton – Pelabuhan ini menjadi salah satu alternatif layanan penyeberangan bagi kendaraan logistik dan angkutan umum, yang diharapkan dapat mengurangi kepadatan di Pelabuhan Bakauheni.
3. Pelabuhan BBJ Bakauheni – Menhub memeriksa kesiapan fasilitas pelabuhan dalam menghadapi puncak arus mudik dan balik Lebaran. Antisipasi dilakukan agar pelayanan berjalan optimal meskipun terjadi lonjakan jumlah penumpang.
Dalam kesempatan ini, Menhub menekankan pentingnya peningkatan koordinasi antara instansi terkait, termasuk pemerintah daerah, kepolisian, serta operator transportasi. Beberapa langkah yang disiapkan untuk menghadapi lonjakan pemudik antara lain:
Penambahan armada kapal penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni-Merak guna mengurangi antrean panjang kendaraan dan penumpang.
Penerapan sistem tiket online untuk layanan kapal feri, yang bertujuan mempercepat proses keberangkatan dan menghindari penumpukan penumpang di pelabuhan.
Pengaturan lalu lintas di jalur mudik untuk mencegah kemacetan di titik-titik rawan, termasuk ruas jalan tol dan jalan nasional di Lampung.
Peningkatan pengawasan dan keamanan transportasi umum guna mencegah praktik calo dan memastikan tarif yang diberlakukan sesuai dengan regulasi.
Mendagri Tito Karnavian menambahkan bahwa kesiapan pemerintah daerah dalam mendukung kelancaran arus mudik sangat krusial. “Lampung adalah gerbang utama antara Jawa dan Sumatera. Maka, pengelolaan arus mudik yang baik di wilayah ini akan berdampak besar terhadap kelancaran perjalanan masyarakat,” ujar Mendagri.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengapresiasi kunjungan Menhub dan Mendagri dalam memastikan kesiapan daerahnya menghadapi arus mudik. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah siap bekerja sama dengan semua pihak untuk mendukung kelancaran perjalanan masyarakat selama Lebaran.
“Kami telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi, baik dalam hal infrastruktur, kesiapan transportasi, maupun pengamanan di jalur-jalur mudik,” ujar Gubernur Rahmat.
Dengan adanya koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan arus mudik Lebaran tahun ini dapat berjalan dengan aman, lancar, dan nyaman bagi masyarakat.(Redaksi)