.gif)
BATAM – detik35.com
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) terkait Transmigrasi Lokal di Rempang pada Selasa (18/3/2025) di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Dalam rakor tersebut, AHY menegaskan bahwa proyek strategis Rempang Eco-City harus dijalankan dengan pendekatan yang inklusif, berkeadilan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
AHY menekankan bahwa pengembangan Rempang Eco-City merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk menjadikan Batam sebagai etalase ekonomi nasional. Dengan posisi geografis yang strategis dan potensi investasi yang besar, Rempang Eco-City diproyeksikan menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru yang tidak hanya meningkatkan daya saing Batam, tetapi juga memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat setempat.
“Ingat, Batam dirancang sejak awal menjadi etalase ekonomi bangsa, dihadap-hadapkan dengan tetangga kita yang juga menjadi negara maju dalam sekian dekade,” ujar AHY dalam sambutannya.
Menurut AHY, pengembangan Rempang Eco-City memiliki target ambisius, yaitu menekan angka kemiskinan hingga 60,42% dan mengurangi tingkat pengangguran hingga 70,46%. Kawasan ini akan difokuskan pada industrialisasi berbasis pengolahan dan manufaktur, dengan harapan mampu menciptakan peluang investasi besar serta membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga lokal.
Selain mendorong sektor industri dan investasi, AHY juga menegaskan bahwa pemerintah akan mengutamakan kesejahteraan masyarakat pesisir yang selama ini menggantungkan hidupnya pada sektor perikanan dan kelautan. Untuk itu, pembangunan infrastruktur pendukung seperti akses jalan, pelabuhan, serta fasilitas umum lainnya akan terus dipercepat guna memastikan masyarakat tetap memiliki akses ekonomi yang berkelanjutan.
“Kita ingin memastikan bahwa pembangunan ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat, daerah, dan ekonomi nasional,” tegas AHY.
AHY menekankan bahwa keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat, sehingga pemerintah akan terus melakukan dialog dan pendekatan sosial agar tidak ada pihak yang merasa terpinggirkan dalam proses pembangunan.
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, di antaranya Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman; Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Ossy Dermawan; Wali Kota Batam, Amsakar Achmad; Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah, Agraria, dan Tata Ruang, Nazib Faisal; serta Staf Khusus Menko, Agust Jovan Latuconsina.
Dengan perencanaan yang matang serta kolaborasi lintas sektor, AHY optimistis bahwa Rempang Eco-City dapat menjadi model keberhasilan dalam pembangunan kawasan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk menjadikan proyek ini sebagai bukti nyata transformasi ekonomi nasional yang tidak hanya berorientasi pada investasi dan industri, tetapi juga memastikan keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.(Redaksi)
