Jakarta, detik35.Com
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (PKV), To Lam, tiba di Indonesia pada Minggu, 9 Maret 2025, dalam rangka kunjungan kenegaraan selama tiga hari. Kunjungan ini bertepatan dengan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Vietnam, menandai komitmen kedua negara dalam mempererat kemitraan strategis di berbagai sektor.10 Maret 2025
Pesawat yang membawa Sekjen To Lam dan rombongan mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 13.15 WIB. Ia didampingi oleh sang istri, Ngo Phu’o’ng Ly, serta sejumlah pejabat tinggi Vietnam. Kedatangan mereka disambut secara resmi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, serta Duta Besar Vietnam untuk Indonesia, menegaskan pentingnya kunjungan ini bagi hubungan bilateral kedua negara.
Hari ini, Senin, 10 Maret 2025, Sekjen To Lam dijadwalkan menghadiri upacara penyambutan kenegaraan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta. Dalam pertemuan bilateral ini, kedua pemimpin akan membahas sejumlah isu penting, termasuk penguatan kerja sama ekonomi, investasi, pertahanan, serta hubungan perdagangan dan maritim.
Selain bertemu dengan Presiden Prabowo, To Lam juga dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan pimpinan lembaga tinggi negara, yakni Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Ketua DPR RI Puan Maharani, dan Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Diskusi dalam pertemuan ini diperkirakan akan mencakup berbagai bidang strategis, termasuk peran parlemen dalam memperkuat kerja sama kedua negara serta peluang peningkatan hubungan antar-masyarakat (people-to-people contact).
Kunjungan ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga memiliki agenda strategis yang berorientasi pada hasil konkret. Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan ekonomi antara Indonesia dan Vietnam terus menunjukkan tren positif. Perdagangan bilateral kedua negara mencapai lebih dari USD 14 miliar pada tahun 2024, dengan target ambisius mencapai USD 15 miliar dalam waktu dekat. Untuk mencapai tujuan ini, kedua negara akan membahas langkah-langkah konkret dalam meningkatkan investasi dan mengurangi hambatan perdagangan.
Di sektor pertahanan, Indonesia dan Vietnam telah menjalin kerja sama yang erat, termasuk dalam bidang keamanan maritim dan peningkatan kapasitas pertahanan. Mengingat posisi strategis keduanya di kawasan Asia Tenggara, peningkatan koordinasi dalam menghadapi tantangan keamanan regional, seperti sengketa di Laut China Selatan, juga menjadi salah satu fokus pembahasan dalam kunjungan ini.
Kunjungan ini menjadi yang pertama bagi To Lam sejak dilantik sebagai Sekjen PKV pada 2024. Sebagai pemimpin partai berkuasa di Vietnam, perannya sangat vital dalam menentukan arah kebijakan luar negeri Vietnam, termasuk memperkuat hubungan dengan Indonesia sebagai mitra strategis di ASEAN.
Dengan latar belakangnya yang kuat di bidang keamanan dan pemerintahan, To Lam dipandang sebagai figur yang berpengaruh dalam mendorong kebijakan stabilitas dan pembangunan Vietnam. Kehadirannya di Indonesia mencerminkan keseriusan Vietnam dalam memperdalam hubungan bilateral, tidak hanya dalam kerangka ekonomi, tetapi juga dalam memperkuat diplomasi regional di tengah dinamika geopolitik yang berkembang.
Kunjungan kenegaraan Sekjen To Lam ke Indonesia menandai tonggak penting dalam hubungan diplomatik kedua negara. Dengan berbagai pertemuan tingkat tinggi dan pembahasan isu-isu strategis, kunjungan ini diharapkan menghasilkan kesepakatan konkret yang akan memperkokoh kerja sama Indonesia-Vietnam di masa depan.
Sebagai dua negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat di Asia Tenggara, sinergi antara Indonesia dan Vietnam akan semakin berperan dalam membentuk lanskap ekonomi dan keamanan kawasan. Kunjungan ini menjadi bukti bahwa hubungan Indonesia-Vietnam bukan hanya hubungan bilateral biasa, melainkan sebuah kemitraan strategis yang semakin kuat dan relevan di tingkat regional maupun global.(Redaksi)