Jakarta –detik35.com
Presiden Prabowo Subianto menyambut kunjungan kenegaraan Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Viet Nam (PKV), Tô Lâm, beserta Ibu Ngô Phu’o’ng Ly di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (10/3/2025). Kunjungan ini memiliki makna khusus karena bertepatan dengan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Viet Nam, menandai eratnya persahabatan kedua negara yang telah terjalin sejak era Presiden Soekarno dan Ho Chi Minh.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo mengapresiasi kedatangan Sekjen Tô Lâm dan menegaskan bahwa Indonesia serta Viet Nam memiliki fondasi hubungan yang kuat berdasarkan sejarah panjang kerja sama dan persahabatan antarbangsa.
"Indonesia dan Viet Nam adalah dua negara sahabat yang memiliki sejarah panjang dalam kerja sama bilateral. Hubungan ini telah dirintis oleh Presiden Soekarno dan Presiden Ho Chi Minh, serta terus diperkuat oleh para pemimpin setelahnya. Saya berharap kunjungan ini semakin mempererat hubungan diplomatik kita dan membuka peluang kerja sama yang lebih luas di masa depan," ujar Presiden Prabowo.
Dalam diskusi bilateral, kedua pemimpin membahas berbagai aspek kerja sama yang telah berjalan serta potensi pengembangan di masa mendatang. Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia dan Viet Nam memiliki kepentingan bersama dalam menjaga stabilitas kawasan, terutama di sektor ekonomi, perdagangan, pertahanan, serta keamanan maritim di Laut Natuna Utara dan Laut China Selatan.
Indonesia dan Viet Nam juga merupakan bagian dari ASEAN dan memiliki peran strategis dalam membangun ketahanan ekonomi serta menjaga keseimbangan geopolitik di kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu, kedua negara sepakat untuk terus meningkatkan dialog dan koordinasi dalam menghadapi berbagai tantangan global.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo dan Sekjen Tô Lâm membahas sejumlah sektor prioritas yang dapat menjadi fokus kerja sama bilateral, antara lain:
Perdagangan dan Investasi: Meningkatkan volume perdagangan bilateral serta mendorong investasi di bidang industri strategis, termasuk energi, infrastruktur, dan manufaktur.
Keamanan Maritim: Memperkuat kerja sama dalam patroli bersama dan pengamanan perairan untuk mengatasi ancaman keamanan serta illegal fishing.
Pertahanan: Meningkatkan kolaborasi dalam industri pertahanan, pelatihan militer, serta pertukaran informasi intelijen guna menghadapi dinamika geopolitik di kawasan.
Energi dan Sumber Daya Alam: Memperkuat kerja sama dalam pengelolaan sumber daya energi, terutama dalam pemanfaatan energi terbarukan dan eksplorasi sektor migas.
Kunjungan Sekjen Tô Lâm ke Indonesia mencerminkan keseriusan Viet Nam dalam mempererat hubungan dengan Indonesia sebagai mitra utama di Asia Tenggara. Dengan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik, kedua negara berkomitmen untuk semakin memperkuat kemitraan strategis yang saling menguntungkan dan berorientasi pada pembangunan jangka panjang.
Sebagai dua negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan pengaruh signifikan di ASEAN, Indonesia dan Viet Nam memiliki potensi besar dalam membangun kerja sama yang lebih erat di bidang ekonomi, keamanan, dan politik regional.
Kunjungan ini diharapkan menjadi momentum untuk membawa hubungan Indonesia-Viet Nam ke tingkat yang lebih tinggi, tidak hanya dalam konteks bilateral, tetapi juga dalam kerja sama multilateral untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang lebih stabil, sejahtera, dan berdaya saing global.(Redaksi)