Jakarta, detik35.Com
Presiden RI Prabowo Subianto menggelar pertemuan strategis dengan delapan pengusaha besar di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (6/3). Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah dan dunia usaha guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta memastikan keberlanjutan program-program prioritas.6 Maret 2025
Delapan taipan yang hadir dalam pertemuan ini berasal dari berbagai sektor industri strategis, yakni Anthony Salim (Grup Salim), Sugianto Kusuma (Agung Sedayu Group), Prajogo Pangestu (Barito Pacific Group), Boy Thohir (Adaro Group), Franky Widjaja (Sinar Mas Group), Dato Sri Tahir (Mayapada Group), James Riady (Lippo Group), dan Tomy Winata (Artha Graha Group).
Dalam pertemuan yang berlangsung dalam suasana hangat namun serius, Presiden Prabowo menyoroti sejumlah isu strategis yang menjadi perhatian pemerintah, di antaranya:
Program Makan Bergizi Gratis: Presiden menegaskan pentingnya keterlibatan sektor swasta dalam mendukung program unggulannya, yakni penyediaan makan siang bergizi gratis untuk anak sekolah di seluruh Indonesia. Dengan melibatkan industri makanan, agribisnis, dan rantai pasok logistik, program ini diharapkan mampu berjalan efektif dan berkelanjutan.
Pembangunan Infrastruktur dan Industri Tekstil: Presiden menekankan perlunya investasi yang lebih agresif dalam penguatan sektor manufaktur dan industri tekstil guna meningkatkan daya saing produk dalam negeri serta menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Swasembada Pangan dan Energi: Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus mencapai swasembada pangan dan energi dalam beberapa tahun ke depan. Ia mendorong para pengusaha untuk berinvestasi lebih besar di sektor pertanian, perkebunan, serta pengembangan energi terbarukan.
Badan Pengelola Investasi Danantara: Dalam upaya mengelola arus investasi asing dan domestik dengan lebih efisien, Presiden membahas peran strategis Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara yang diharapkan dapat menjadi penggerak utama industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Para pengusaha menyambut baik visi dan strategi Presiden Prabowo dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Mereka menegaskan kesiapan sektor swasta untuk berkontribusi dalam berbagai program pemerintah, termasuk investasi di sektor pangan, energi, dan infrastruktur.
Presiden menekankan bahwa komunikasi yang erat antara pemerintah dan dunia usaha merupakan kunci dalam menciptakan kebijakan yang tepat sasaran serta memastikan stabilitas ekonomi nasional. Dengan adanya sinergi ini, diharapkan Indonesia dapat menarik lebih banyak investasi, membuka lapangan kerja yang lebih luas, serta memperkuat daya saing industri dalam negeri di tingkat global.
Pertemuan ini mencerminkan pendekatan Prabowo yang proaktif dalam menggandeng pelaku usaha besar untuk mendukung program pembangunan nasional. Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah dan sektor swasta, Indonesia diharapkan mampu mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.(Redaksi)