Gorontalo ,detik35.Com
Hujan deras berkepanjangan yang mengguyur sejumlah wilayah Indonesia pada Jumat (11/4) kembali memicu bencana hidrometeorologi. Banjir besar terjadi serentak di berbagai kabupaten di Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Selatan. Data terkini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ratusan rumah terendam, fasilitas publik rusak, hingga jembatan putus, menghambat aktivitas dan akses masyarakat.12 April 2025
Di Kecamatan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, hujan intensitas tinggi menyebabkan banjir yang merendam 62 unit rumah warga. Kejadian ini berlangsung pada pukul 14.00 WITA, Jumat (11/4). Tim BPBD Kabupaten Bone Bolango bergerak cepat melakukan pendataan dan koordinasi lintas sektor. Meskipun banjir telah surut pada Sabtu pagi, lumpur dan sampah yang terbawa arus menyisakan kerusakan di permukiman warga. Proses pembersihan terus dilakukan bersama masyarakat.
Pohuwato: Rumah Rusak Berat dan Distribusi Bantuan Darurat
Sementara itu, di Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, banjir merendam 36 rumah dan merusak satu rumah secara berat. Tingginya intensitas curah hujan menyebabkan drainase tak mampu menampung debit air. BPBD setempat telah mendistribusikan air bersih, bantuan logistik, dan peralatan kebersihan kepada warga terdampak. Pemerintah daerah juga memprioritaskan pembersihan saluran air untuk mencegah banjir susulan.
Boalemo: Tiga Kecamatan Tergenang, Jembatan Putus
Kondisi lebih parah terjadi di Kabupaten Boalemo. Luapan Sungai Desa Harapan pada Jumat (11/4) merendam tiga kecamatan sekaligus. Data BPBD menunjukkan 477 rumah warga terendam banjir, serta delapan ekor ternak hilang. Empat fasilitas ibadah, satu fasilitas kesehatan, tiga sekolah, dan dua fasilitas umum turut terdampak. Yang paling mengkhawatirkan, satu jembatan putus akibat derasnya arus, menyebabkan terputusnya akses transportasi di daerah tersebut. Beberapa wilayah dilaporkan masih tergenang air setinggi 30 sentimeter.
Luwu, Sulsel: Sungai Larompong Meluap, Sawah Terendam
Banjir serupa juga melanda Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan. Sungai Larompong meluap setelah wilayah hulu diguyur hujan selama empat jam. Dua kecamatan terdampak, 100 rumah warga terendam, dan lima hektare sawah rusak akibat genangan air dengan ketinggian mencapai 60 sentimeter. Meski kondisi banjir kini berangsur surut, potensi banjir susulan masih mengintai jika hujan kembali turun.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem periode 11–13 April 2025. Provinsi yang berisiko tinggi mengalami hujan lebat mencakup hampir seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.
Menyikapi bencana yang terjadi, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan. Langkah mitigasi seperti pembersihan saluran drainase dan daerah aliran sungai (DAS), pengecekan sistem peringatan dini, dan persiapan tas siaga bencana sangat disarankan. Jika hujan deras berlangsung lebih dari satu jam disertai jarak pandang yang terbatas, masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau lereng bukit diminta segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.
“Kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci dalam mengurangi risiko korban jiwa dan kerusakan akibat bencana,” ujar juru bicara BNPB dalam keterangannya.(Redaksi)