Sulsel, detik35. Com
Rosario de Marshall, yang lebih dikenal dengan nama Hercules, tidak hanya terkenal sebagai seorang selebritas dan tokoh publik. Sejak 1990, ia menjalani perjalanan spiritual yang luar biasa setelah memeluk Islam. Momen penting dalam hidupnya itu mengubah banyak aspek kehidupannya, dari cara berinteraksi dengan dunia hingga cara pandangnya terhadap kehidupan sosial.
Pada Minggu (6/4), di Pondok Pesantren (Pontren) As'adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Hercules berbagi kisah tentang perjalanan panjangnya setelah menjadi seorang mualaf. Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan bahwa semakin lama ia semakin mendalami ajaran Islam, dan kini ia semakin rajin menjalani ibadah. "Alhamdulillah, saya sekarang ini makin rajin beribadah. Dulu saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk urusan dunia, tetapi sejak memeluk Islam, saya merasa ada kedamaian yang luar biasa dalam diri saya. Sekarang, saya lebih fokus pada hal-hal yang bermanfaat, seperti berbagi dan mengurus kegiatan sosial," ujar Hercules dengan penuh ketulusan.
Sebagai Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Hercules kini tidak hanya sibuk dengan dunia politik. Dalam kesibukannya yang padat, ia juga melibatkan dirinya dalam kegiatan sosial yang lebih banyak berfokus pada dunia pendidikan dan dakwah. Ia aktif di berbagai pesantren, di mana ia turut serta dalam mendukung kegiatan keagamaan, membangun fasilitas, dan memberikan bantuan untuk santri yang membutuhkan.
"Pesantren adalah tempat yang mengajarkan kedamaian dan kebijaksanaan. Di sini saya bisa belajar banyak, tidak hanya dalam hal agama, tetapi juga dalam berbagi kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama," kata Hercules. Ia menjelaskan bahwa kegiatan sosial di pesantren tidak hanya memberi manfaat kepada orang lain, tetapi juga membantu dirinya untuk terus mengingatkan dirinya akan tujuan hidup yang lebih mulia.
Hercules yang dulu dikenal karena perannya di dunia hiburan, kini berubah menjadi sosok yang lebih mengutamakan nilai-nilai agama dan sosial. Ia merasa bahwa agama Islam telah membimbingnya untuk lebih banyak memberi kepada masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan. Ia menyadari bahwa menjadi pribadi yang lebih baik, yang berguna bagi orang lain, adalah salah satu tujuan hidup yang lebih besar daripada sekadar mengejar popularitas atau kekayaan.
Ia juga mengungkapkan rasa syukur karena banyak orang yang mendukungnya dalam perjalanan ini, baik dari kalangan keluarga, teman, maupun rekan-rekannya di GRIB. Hercules merasa bahwa komunitas Muslim yang ada di sekitarnya menjadi sumber kekuatan dan inspirasi untuk terus mengembangkan diri, baik dalam ibadah maupun dalam peran sosialnya.
Lebih dari sekadar perubahan pribadi, Hercules berharap perjalanan spiritualnya ini bisa menjadi teladan bagi banyak orang. Ia ingin menunjukkan bahwa siapa pun, tanpa memandang latar belakang, bisa merasakan kedamaian dan kebahagiaan sejati melalui jalan iman dan amal. "Semoga kisah saya ini bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja yang mencari arti hidup yang lebih dalam," tutup Hercules.
Dengan komitmennya yang semakin kuat dalam ibadah dan kegiatan sosial, Hercules membuktikan bahwa transformasi spiritual bisa membawa perubahan positif dalam kehidupan pribadi maupun sosial.(Redaksi)