.gif)
Jakarta .detik35.com
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi mengumumkan akan mengembalikan sistem penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), yang sebelumnya dihapus di era Mendikbud Ristek Nadiem Makarim.
Langkah ini diambil sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan baru pemerintah yang akan mengganti Ujian Nasional (UN) dengan Tes Kemampuan Akademik (TKA).
Menteri Kemendikdasmen, Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa penjurusan kembali diberlakukan untuk menyelaraskan kurikulum dengan model asesmen TKA yang akan berbasis mata pelajaran.
“TKA itu nanti berbasis mata pelajaran. Sehingga itu akan membantu para pihak, terutama siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi, untuk terlihat kemampuannya seperti apa,” ujar Mu’ti di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta (12/4/2025).
Dengan kembalinya jurusan, siswa SMA akan kembali memilih lintasan studi sejak kelas 10, sesuai minat dan bakatnya: IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), atau Bahasa dan Budaya.
Kebijakan ini dinilai sebagai langkah strategis untuk mengurangi tumpang tindih mata pelajaran yang selama ini dialami siswa dalam kurikulum berbasis lintas minat. Pemerintah berharap, sistem ini dapat mendorong pendalaman materi dan kesiapan akademik siswa menghadapi seleksi perguruan tinggi yang semakin kompetitif.
Namun, kebijakan ini juga menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Sebagian pihak menilai penjurusan bisa membatasi eksplorasi minat siswa secara bebas. Di sisi lain, banyak guru dan pengamat pendidikan menyambut baik langkah ini sebagai bentuk kepastian arah belajar.
Kemendikdasmen sendiri memastikan akan menyiapkan pedoman transisi bagi sekolah dan tenaga pendidik, serta menyelaraskan kurikulum sebelum tahun ajaran baru dimulai.(Redaksi/Adiba)
#AbdulMu'ti #Kemendikdasmen #JurusanSMA #Kebijakan #TKA2025
