-->

Notification

×

Iklan

 


Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kejadian Tragis di RSUD Martapura: Jenazah Diangkut dengan Mobil Pick-Up, Manajemen Bertindak Tegas

| April 07, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-07T06:18:06Z

OKU Timur – detik35.com

Peristiwa memilukan terjadi di RSUD Martapura, Kabupaten OKU Timur, Sumatra Selatan, ketika jenazah seorang pasien terpaksa dibawa pulang menggunakan mobil pick-up lantaran tidak tersedianya ambulans yang siap pakai. Kejadian ini menjadi viral usai sebuah video yang menunjukkan keluarga pasien kebingungan dan menunggu hampir satu jam tanpa kepastian dari pihak rumah sakit tersebar di media sosial.


Dalam video tersebut, jenazah yang sempat dimasukkan ke dalam ambulans akhirnya dipindahkan ke mobil pick-up milik keluarga karena tidak ada sopir yang dapat mengantar dan disebutkan pula bahwa ambulans kehabisan bahan bakar.


Menanggapi insiden tersebut, Direktur RSUD Martapura, Dedy, mengambil langkah tegas dengan mencopot Kepala Ruangan Jenazah dan sopir ambulans yang bertanggung jawab.


“Saya sudah langsung mencopot kepala ruangan zal jenazah dan sopir ambulans rumah sakit,” tegas Dedy dalam keterangannya, Sabtu (5/4/2025).


Dedy menyampaikan penyesalan mendalam atas peristiwa yang dianggap sebagai bentuk kelalaian internal rumah sakit. Ia pun menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada keluarga korban dan masyarakat luas.


“Atas nama pribadi dan rumah sakit, saya mohon maaf atas keteledoran yang terjadi. Ini murni kelalaian dari staf terkait,” ujarnya.


Dedy juga menegaskan bahwa pihak rumah sakit telah menjalin komunikasi langsung dengan pihak keluarga korban. Ia berencana untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung dengan mengunjungi rumah duka pada Minggu siang.


Sebagai bentuk tanggung jawab, rumah sakit telah mengutus perwakilan dari bagian Humas dan Satuan Pengawas Internal (SPI) untuk menyampaikan bela sungkawa secara resmi kepada keluarga almarhum.


Terkait alasan ketidaksiapan ambulans, Dedy menjelaskan bahwa sopir yang bertugas sedang dalam kondisi sakit dan tidak bisa menjalankan tugasnya. Namun, ia menegaskan bahwa hal tersebut tetap tidak bisa menjadi pembenaran.


“Sopir jenazah sedang sakit saat kejadian, tapi tetap ini jadi evaluasi besar bagi kami. Tidak boleh ada lagi kejadian seperti ini,” tegasnya.


Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kesiapan layanan dasar rumah sakit, terutama dalam situasi darurat yang menyangkut martabat manusia. Masyarakat berharap evaluasi yang dilakukan tidak berhenti pada sanksi, tetapi juga diikuti dengan perbaikan sistemik untuk menjamin pelayanan yang lebih baik ke depannya.


×
Berita Terbaru Update