Meranti, detik35.Com
Sejarah baru tercipta di Kabupaten Kepulauan Meranti. Kapal Motor Penumpang (KMP) Tirus Meranti milik PT ASDP Indonesia Ferry resmi memulai operasional perdananya pada Selasa (22/4), membuka rute strategis Meranti – Kampung Balak – Mengkapan/Buton. Peresmian ini menjadi langkah monumental dalam upaya meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antarpulau, baik dalam lingkup Kabupaten Meranti maupun Provinsi Riau secara keseluruhan.
Kehadiran KMP Tirus Meranti disambut antusias oleh masyarakat pesisir dan para pelaku transportasi laut, yang selama ini mengandalkan moda transportasi terbatas dan tidak menentu. Peluncuran rute ini juga memperkuat jalur logistik antarwilayah yang sebelumnya memerlukan waktu dan biaya lebih besar.
Dalam sambutannya, Aji Panatagama, Wasatpel Pelabuhan Roro Mengkapan, menyatakan bahwa operasional kapal ini adalah titik balik yang penting:
“Ini adalah momen membangkitkan batang kayu yang terendam. Cikal bakal perkembangan transportasi air yang telah lama tertidur kini mulai menggeliat kembali,” ujarnya. “Kita berharap KMP Tirus Meranti mampu memperkuat mobilitas masyarakat, mempercepat distribusi barang, serta membuka potensi ekonomi daerah yang selama ini terkunci karena keterbatasan infrastruktur.”
Dengan kapasitas angkut yang mumpuni dan frekuensi penyeberangan yang terjadwal, keberadaan kapal ini diproyeksikan akan mengurangi beban transportasi darat dan mempercepat konektivitas dari dan ke Meranti, terutama menuju sentra-sentra aktivitas ekonomi seperti Mengkapan dan Buton.
Selain itu, peresmian ini juga menjadi sinyal kuat komitmen pemerintah dalam mendukung pembangunan kawasan pesisir dan perbatasan yang selama ini tertinggal dari sisi transportasi umum.
Acara peresmian diwarnai dengan doa bersama, pengguntingan pita simbolis, serta pelayaran perdana yang membawa sejumlah tamu undangan dan penumpang umum menuju Kampung Balak dan Mengkapan.
Dengan beroperasinya KMP Tirus Meranti, harapan baru pun lahir: Meranti dan kawasan pesisir lainnya kini tidak lagi menjadi wilayah terluar yang terisolasi, melainkan bagian penting dari jaringan maritim Riau yang terus berkembang.