Festival Kreatif Budaya Melayu di Pekanbaru: Lomba Berbalas Pantun Angkat Isu Kelestarian Alam dan Karhutla
Pekanbaru, detik35.Com
Suasana malam di Rumah Singgah Tuan Kadi, Jalan Perdagangan, Kelurahan Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, tampak meriah dengan nuansa budaya yang kental. Festival Kreatif Budaya Melayu kembali digelar dengan semangat pelestarian budaya dan kepedulian terhadap lingkungan, melalui Lomba Berbalas Pantun bertema Kelestarian Alam dan Karhutla.
Acara ini mendapat dukungan penuh dari berbagai unsur pemerintahan dan tokoh masyarakat. Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kapolda Riau Irjen Pol. Dr. Hery Heryawan, S.I.K., M.H., M.Hum. beserta istri, Irwasda Polda Riau Kombes Pol. Prabowo Santoso, S.I.K., M.H., Walikota Pekanbaru H. Agung Nugroho, SE., MM, Ketua DPRD Kota Pekanbaru, serta sejumlah pejabat dari instansi pemerintah dan kepolisian.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol. Jeki Rahmat Mustika, S.I.K., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia berharap semangat berpantun tidak hanya menjadi warisan budaya semata, namun juga menjadi medium edukatif dalam menyampaikan pesan-pesan penting, salah satunya mengenai bahaya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Dengan lomba ini, kita menyampaikan pesan penting kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mencegah Karhutla dengan cara yang kreatif dan kultural," ujarnya.
Walikota Pekanbaru, H. Agung Nugroho, SE., MM, dalam sambutannya juga menekankan pentingnya peran budaya Melayu sebagai identitas lokal yang harus dijaga. Ia mengapresiasi keterlibatan masyarakat dalam kegiatan ini dan berharap festival semacam ini dapat mendorong tumbuhnya UMKM lokal serta menjadi ajang pembinaan generasi muda.
Acara diawali dengan pembacaan doa oleh H. Juliusman, disusul dengan lantunan lagu Sair oleh Sdri. Siska. Penampilan Tari Persembahan Melayu turut memeriahkan suasana, sebelum para peserta mulai menunjukkan kepiawaiannya dalam seni berbalas pantun.
Festival ini digelar dalam dua sesi lomba pantun, diselingi hiburan dari musisi lokal Sdr. Al Hafis. Tak hanya sekadar lomba, kegiatan ini juga dirangkai dengan peringatan HUT ke-18 media Tribun, yang disambut antusias oleh para tamu undangan.
Kegiatan berakhir pukul 22.40 WIB dalam suasana yang aman dan kondusif. Ratusan tamu undangan yang hadir terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara hingga selesai. Festival ini kembali membuktikan bahwa budaya Melayu bukan hanya soal warisan, tetapi juga sarana komunikasi sosial yang relevan untuk berbagai isu kekinian, termasuk pelestarian alam dan pengendalian Karhutla.(Redaksi)