Surabaya , detik35. Com
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., menyampaikan pandangan tegas terkait polemik larangan study tour di sekolah-sekolah saat menghadiri Silaturahim Syawalan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah se-Kota Surabaya, Rabu (23/4/2025). Acara digelar di lantai 6 Smamda Tower, SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, dan diikuti ribuan guru serta tenaga kependidikan dari berbagai lembaga Muhammadiyah di Surabaya.
Dalam sambutannya, Abdul Mu’ti yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menegaskan bahwa study tour memiliki nilai positif yang signifikan, terutama dalam meningkatkan wawasan dan kreativitas para pendidik.
“Study tour itu memberikan dampak positif. Guru-guru bisa menemukan inspirasi, ide-ide baru. Jadi menurut saya, study tour itu jangan dilarang,” ujar Mu’ti disambut tepuk tangan meriah para peserta.
Mu’ti bahkan secara lugas menyampaikan pernyataan yang mengundang perhatian, “Maka dari itu Pak Sekretaris Daerah, saya mohon izin. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah mengizinkan piknik,” ucapnya, menegaskan posisi kementeriannya dalam isu tersebut.
Pernyataan ini muncul di tengah gelombang larangan study tour di berbagai daerah yang dipicu oleh kekhawatiran terhadap keamanan, beban biaya bagi orang tua, dan potensi penyimpangan dalam pelaksanaannya. Namun, Mu’ti menyampaikan bahwa larangan bukanlah solusi satu-satunya.
“Kalau ada pihak yang keberatan, itu sah dan perlu dihargai. Tapi jangan sampai karena satu-dua kasus, lalu semua study tour dilarang total. Itu tidak adil,” tambahnya.
Melalui pernyataannya, Abdul Mu’ti mengajak seluruh pemangku kepentingan di dunia pendidikan untuk tidak bersikap reaktif, melainkan menelaah persoalan secara komprehensif. Ia mendorong adanya regulasi dan pengawasan yang bijak, bukan pelarangan menyeluruh, agar manfaat dari kegiatan edukatif seperti study tour tetap bisa dirasakan tanpa mengorbankan aspek keselamatan dan keadilan.(Red/Adiba)