.gif)
Indramayu, detik35.Com
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dody Hanggodo, menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong penerapan metode Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) sebagai bagian dari upaya mewujudkan swasembada pangan nasional. Pernyataan tersebut disampaikannya saat menghadiri panen perdana Demonstration Plot (Demplot) IPHA di Desa Cikedung Lor, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (22/4).
Metode IPHA terbukti mampu meningkatkan produktivitas panen hingga 20 persen serta menghemat penggunaan air irigasi hingga 30 persen dibanding metode konvensional.
“Kementerian PU fokus pada penyediaan air irigasi secara efisien. Kami optimistis metode IPHA dapat meningkatkan kesejahteraan petani karena hasil panen meningkat, sementara biaya produksi seperti pupuk dan benih dapat ditekan,” ujar Menteri Dody.
Ia menyoroti bahwa tantangan utama dalam penerapan IPHA adalah mengubah pola pikir petani yang masih menganggap semakin banyak air akan menghasilkan panen lebih tinggi. Padahal, IPHA justru mengedepankan efisiensi air sesuai kebutuhan tanaman.
Lebih lanjut, Menteri Dody menekankan pentingnya kolaborasi lintas kementerian, khususnya dengan Kementerian Pertanian, untuk mendukung pendekatan teknis dan peran aktif penyuluh di lapangan.
Uji coba metode IPHA menunjukkan hasil yang signifikan. Varietas padi Ciherang yang sebelumnya menghasilkan 7,5 ton per hektare meningkat menjadi 11,04 ton, sedangkan varietas Mentik Susu mencapai 11,36 ton per hektare Gabah Kering Panen (GKP).
Anggota Komisi V DPR RI, Daniel Mutaqien Syafiuddin, turut memberikan apresiasi atas penerapan IPHA yang dinilai efektif dalam mengatasi tantangan keterbatasan air di sektor pertanian.(Red/Adiba)
