OKI,detik35.Com
Di tengah sorotan publik soal akses air bersih di wilayah terpencil, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (Pemkab OKI) menunjukkan langkah taktis: mempercepat pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kecamatan Air Sugihan—salah satu wilayah dengan tantangan geografis paling ekstrem di Sumatera Selatan.
Yang menarik, proyek strategis ini tidak hanya dibahas di balik meja teknis. Justru, Bupati OKI H. Muchendi Mahzareki turun langsung memimpin rapat koordinasi lintas sektor, Kamis (17/4/2025), di ruang rapat utama Kantor Bupati OKI.
Air Sugihan dikenal sebagai kawasan agraris dengan potensi besar, namun selama bertahun-tahun warga di sana bergantung pada sumber air yang tidak layak konsumsi. Krisis air bersih bukan hal baru—tetapi selama ini, respons pemerintah berjalan lambat, tidak terkoordinasi, dan minim intervensi nyata.
Kini, di bawah kepemimpinan Bupati Muchendi, arah kebijakan mulai bergeser dari wacana ke implementasi.
“Kita tidak mau warga terus hidup dalam kondisi air yang tak layak. Ini bukan soal proyek, ini soal keadilan,” tegas Muchendi dalam forum tersebut.
Yang membuat pertemuan ini bernilai strategis adalah keterlibatan pihak-pihak kunci:
PT OKI Pulp and Paper – pemain besar industri berbasis lahan yang beroperasi di sekitar Air Sugihan
PT SAM EL – mitra operasional lokal
Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumsel – representasi pemerintah pusat
Serta OPD teknis dari Pemkab OKI, mulai dari Dinas PUPR, Bappeda, hingga Dinas Kesehatan
Rapat ini tidak sekadar diskusi teknis, tapi lebih menyerupai konsolidasi politik dan operasional. Tujuannya: mendorong semua aktor bergerak dalam satu irama untuk mempercepat implementasi SPAM—dari audit lapangan, penuntasan desain teknis, hingga distribusi air ke rumah-rumah warga.
Bupati Muchendi secara eksplisit meminta semua pihak menghentikan pendekatan sektoral. Ia menegaskan bahwa proyek air bersih ini adalah “ujian nyata efektivitas birokrasi dan kepemimpinan daerah.”
“Waktu kita tidak banyak. Rakyat butuh solusi, bukan janji. Ini saatnya semua stakeholder hadir bukan hanya di forum, tapi juga di lapangan,” ujar Muchendi, dalam nada tegas.
Langkah Cepat: Evaluasi Lahan, Finalisasi RAB, dan Akses Transportasi
Beberapa poin hasil rapat mencakup:
Finalisasi studi teknis dan RAB SPAM
Penyesuaian jalur distribusi untuk menjangkau dusun-dusun terdalam
Sinkronisasi antara dana pusat dan potensi CSR dari sektor swasta
Penetapan tenggat waktu realisasi fisik tahap pertama: Q3 tahun 2025
Pemkab OKI juga mulai menyiapkan mekanisme pelibatan warga dalam proses pengawasan konstruksi agar proyek ini berjalan transparan dan akuntabel.