.gif)
JAKARTA – detik35.Com
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menuntaskan rangkaian kunjungan kenegaraan ke lima negara strategis di kawasan Timur Tengah dan Turkiye. Lawatan yang berlangsung selama sepekan ini bukan hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga menegaskan posisi Indonesia sebagai aktor penting dalam diplomasi global dan isu kemanusiaan, khususnya terkait konflik Gaza.
Dalam misi diplomasi ini, Presiden Prabowo mengunjungi Uni Emirat Arab, Mesir, Qatar, Turkiye, dan Yordania. Setiap pertemuan dengan para kepala negara menghasilkan langkah konkret: penguatan kerja sama pertahanan, pembangunan infrastruktur, dan komitmen bantuan kemanusiaan.
Diplomasi dengan UEA dan Qatar: Proyek Besar dan Isu Gaza
Di Abu Dhabi, Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ). Dalam pertemuan hangat dan penuh makna strategis tersebut, keduanya membahas solusi damai atas tragedi kemanusiaan di Gaza, serta peluang kerja sama pembangunan infrastruktur di Indonesia. Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya solidaritas dunia Islam dalam merespons krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung.
Sementara di Qatar, Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MoU) pembangunan satu juta unit rumah yang melibatkan investasi besar dari mitra Qatar. Kesepakatan ini menjadi sinyal kuat bagi peningkatan peran Indonesia dalam memperluas jejaring pembangunan nasional melalui kemitraan internasional.
Pertemuan dengan Erdogan: Hadiah Simbolik dan Aliansi Strategis
Di Ankara, Turkiye, Presiden Prabowo disambut oleh Presiden Recep Tayyip Erdoğan. Keduanya membahas peluang kerja sama dalam bidang pertahanan, perdagangan, dan pendidikan. Dalam simbol persahabatan, Erdoğan menghadiahkan satu unit mobil listrik nasional Turkiye, TOGG T10X, kepada Presiden Prabowo, sebuah penghormatan diplomatik yang mencerminkan kedekatan pribadi dan kepercayaan strategis antar pemimpin.
Fokus Palestina dan Hubungan Panjang Indonesia–Yordania
Puncak kunjungan terjadi di Yordania, di mana Presiden Prabowo disambut secara militer oleh otoritas Kerajaan Yordania di Bandara Militer Marka, Amman. Dalam pertemuan dengan Raja Abdullah II, Presiden Prabowo menegaskan kesiapan Indonesia untuk mengevakuasi 1.000 warga Palestina yang terdampak konflik di Gaza, termasuk anak-anak yatim dan korban luka, untuk dirawat dan dilindungi di Indonesia.
Langkah ini dipandang dunia internasional sebagai inisiatif konkret Indonesia dalam diplomasi kemanusiaan, sekaligus mengukuhkan peran aktif Jakarta sebagai suara moral di panggung global.
Kembali ke Tanah Air, Bawa Amanah Besar untuk Bangsa
Presiden Prabowo meninggalkan Amman pada Senin malam (14/4/2025) waktu setempat dan dijadwalkan tiba kembali di Indonesia, Selasa pagi. Kepulangan ini mengakhiri misi diplomatik penting yang tidak hanya mempererat hubungan bilateral, tetapi juga membangun citra Indonesia sebagai bangsa yang tegas dalam prinsip, luas dalam persahabatan, dan tanggap terhadap penderitaan dunia.
Kunjungan ini bukan sekadar seremoni antarnegara, melainkan gerak nyata diplomasi aktif Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Sebuah pesan bahwa Indonesia hadir, berkontribusi, dan memimpin dalam percaturan dunia.(Red/Adiba,)
