.gif)
Pemalang, detik35.com
Suasana khidmat menjelang perayaan Idulfitri di Alun-Alun Pemalang berubah menjadi tragedi saat sebuah pohon beringin besar yang sudah puluhan tahun berdiri di sana tiba-tiba tumbang dan menimpa jemaah yang tengah bersiap melaksanakan Salat Idulfitri pada pagi hari ini, Senin (31/3). Insiden ini mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan sedikitnya 17 orang lainnya mengalami luka-luka, dengan beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.
Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 06.30 WIB, saat ribuan jemaah mulai berkumpul di sekitar masjid dan Alun-Alun untuk melaksanakan ibadah. Tiba-tiba, tanpa peringatan, pohon beringin tua yang menjadi landmark di kawasan tersebut tumbang, menimpa para jemaah yang tengah duduk dan berdiri di sekitar masjid. Kejadian ini mengejutkan warga setempat yang tak menyangka bahwa pohon yang selama ini terlihat kokoh akan tumbang begitu cepat.
Akibat peristiwa tersebut, dua korban meninggal dunia di lokasi kejadian, yakni Rusmono (42) dan Anita Rahmawati (39), keduanya warga Kelurahan Pelutan. Rusmono meninggal di tempat, sementara Anita meninggal setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Sehat. Selain itu, 17 orang lainnya terluka, dengan beberapa di antaranya menderita luka serius dan kini sedang dirawat intensif di rumah sakit setempat. Dua korban lainnya dalam kondisi kritis, yaitu R (70) dan TS (68), juga warga Kelurahan Pelutan.
Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, menyatakan rasa belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban dan menegaskan bahwa pemerintah akan segera melakukan evaluasi terhadap kondisi pohon-pohon berusia lanjut di area publik. "Ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya yang tidak terlihat, terutama di tempat-tempat ramai seperti Alun-Alun," ujarnya.
Petugas dari BPBD Pemalang, Polres Pemalang, serta relawan PMI segera melakukan evakuasi dan pembersihan area. Arus lalu lintas sempat dialihkan untuk memudahkan proses pemotongan dan pengangkatan batang pohon yang tumbang. Pemerintah Kabupaten Pemalang juga telah memberikan santunan kepada keluarga korban serta memastikan perawatan medis terbaik bagi yang terluka.
Pemerintah daerah mengimbau warga untuk selalu berhati-hati, terutama di musim penghujan dan angin kencang, serta melakukan pengecekan rutin terhadap pohon-pohon besar di sekitar lingkungan mereka. "Keamanan warga adalah prioritas kami, dan kami akan terus berupaya mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang," kata Anom Widiyantoro.
Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam di tengah suasana yang seharusnya penuh kebahagiaan, di mana umat Islam merayakan Idulfitri setelah sebulan berpuasa. Masyarakat Pemalang, yang telah berbondong-bondong mempersiapkan diri untuk merayakan kemenangan, kini harus menghadapi kenyataan pahit akibat tragedi tersebut.
Semoga keluarga korban diberikan ketabahan dan keikhlasan, serta kejadian serupa dapat dicegah melalui perhatian lebih terhadap keselamatan lingkungan.(Redaksi)
