Pekanbaru, detik35. Com
Inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer Gerungan, pada sebuah perusahaan tour and travel di Jalan Teuku Umar, Kota Pekanbaru, berubah menjadi panggung ketegangan. Kunjungan yang semula bertujuan menindaklanjuti laporan dugaan pelanggaran ketenagakerjaan justru berakhir dengan perlakuan tak mengenakkan: Wamenaker dicueki oleh pihak manajemen perusahaan.
Dengan wajah serius, Immanuel turun langsung ke lapangan menyusul laporan adanya penahanan ijazah terhadap 12 mantan karyawan. Saat tiba di lokasi, tak satu pun perwakilan manajemen yang menyambut atau memberikan penjelasan. Padahal, kehadiran pejabat negara seperti dirinya biasanya disambut dengan protokol formal.
“Saya Wakil Menteri, Mas. Bukan sembarang orang datang-datang ke sini!” ujar Immanuel dengan nada kecewa, terekam dalam sebuah video yang kini viral di media sosial.
Ia menilai penahanan ijazah sebagai bentuk perbudakan gaya baru yang tidak memiliki dasar hukum dan melanggar hak dasar pekerja. Praktik seperti ini bukan hanya menghambat mobilitas tenaga kerja, tapi juga memperlihatkan lemahnya penegakan hukum ketenagakerjaan di lapangan.
“Penahanan dokumen pribadi seperti ijazah adalah pelanggaran serius. Perusahaan tidak punya hak untuk menyandera masa depan karyawannya,” tegas Immanuel kepada media.
Pihak Kementerian Ketenagakerjaan akan menindaklanjuti temuan ini melalui jalur hukum dan memanggil manajemen perusahaan untuk klarifikasi. Wamenaker juga menginstruksikan Dinas Ketenagakerjaan setempat untuk memberi perlindungan kepada para mantan pekerja yang menjadi korban.
Analisis: Kasus ini membuka kembali luka lama soal lemahnya perlindungan tenaga kerja informal dan praktik eksploitatif di sektor jasa. Sidak ini bisa menjadi momentum penting bagi pemerintah untuk memperketat pengawasan dan memberi efek jera terhadap pelaku pelanggaran ketenagakerjaan.(Red/Velcy)